Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menegaskan bahwa mereka adalah yang paling siap dalam mengembangkan ekosistem hidrogen di tanah air.
Menurutnya, menciptakan ekosistem mobil hidrogen di Indonesia juga menjadi salah satu pilihan untuk mempercepat pencapaian target nol emisi karbon (NZE) pada tahun 2060.
PLN juga tidak ingin ketinggalan. Melalui subholding PLN Indonesia Power, mereka akan segera membawa HRS pertama milik perusahaan listrik tersebut, yang berlokasi di Senayan, Jakarta.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa kemajuan pembangunan SPBH sudah mencapai 98 persen dan dijadwalkan akan selesai pada Februari 2024.
Langkah Revolusioner: Indonesia Membangun Infrastruktur Hidrogen untuk Mewujudkan Mobilitas Berkelanjutan
Dalam menghadapi era energi terbarukan, Pertamina telah meletakkan landasan kokoh dengan groundbreaking stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia. Dengan progres pembangunan mencapai 98 persen, stasiun tersebut, yang diperkirakan selesai pada Februari 2024, menandai langkah signifikan dalam membangun ekosistem hidrogen di tanah air.
Dukungan penuh dari PLN melalui subholding PLN Indonesia Power turut menegaskan komitmen Indonesia untuk mengintegrasikan bahan bakar hidrogen sebagai solusi menuju mobilitas berkelanjutan.
Keseluruhan, langkah-langkah ini menciptakan landasan yang kokoh untuk mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2060.