“Kelompok teroris cenderung memanfaatkan perbedaan pendapat dan konflik untuk menyusupkan diri. Terlebih lagi, media menjadi sarana bagi mereka untuk menyebarkan paham radikal melalui isu-isu SARA. Kami tentu akan mengantisipasinya,” tegasnya.
Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, menyatakan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk mengambil tindakan bersama secara pararel dalam menghadapi pemilu terkait masalah terorisme.
“Kami akan menerapkan pendekatan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam upaya penegakan hukum secara preventif maupun represif sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujarnya dengan tegas.
Wapres Minta Kapolri, Panglima TNI, dan BNPT Waspada Terhadap Kelompok Teroris Radikal Menjelang Pemilu 2024
Dalam menghadapi tahun politik menjelang Pemilu 2024, Wapres RI Ma’ruf Amin mengingatkan pentingnya kewaspadaan dari lembaga keamanan negara, seperti Kapolri, Panglima TNI, dan BNPT, terhadap kemungkinan aksi kelompok teroris radikal.
Permintaan ini dilontarkan dalam konferensi pers menyusul peringatan Hari Ulang Tahun ke-13 BNPT di Jakarta. Kapolri Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri akan terus fokus pada strategi pencegahan dan pengamanan, menghadapi ancaman yang mungkin terjadi pada berbagai acara internasional maupun dalam situasi perbedaan pendapat dan konflik.
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengambil tindakan pararel dalam penegakan hukum, baik secara preventif maupun represif, guna menghadapi potensi aksi terorisme yang dapat memanfaatkan momen tahun politik.
Kesigapan dan kerjasama dari berbagai instansi keamanan diharapkan dapat mengantisipasi dan mengatasi ancaman kelompok teroris radikal demi menjaga stabilitas negara dan kelancaran Pemilu 2024.