MEMO – Pada Sabtu (4/12/2024), Junta Myanmar mengumumkan pembebasan sekitar 6.000 tahanan sebagai bagian dari tradisi amnesti tahunan untuk memperingati 77 tahun kemerdekaan dari Inggris.
Dari total tahanan yang dibebaskan, 5.864 orang merupakan warga lokal, sementara 180 lainnya adalah warga asing yang akan dideportasi ke negara asal mereka. Sebagian besar tahanan juga menerima pengurangan hukuman. Informasi ini dilansir dari The Guardian.
Namun, tokoh politik Aung San Suu Kyi, yang saat ini sedang menjalani hukuman 27 tahun penjara pasca kudeta militer 2021, tidak termasuk dalam daftar tahanan yang mendapatkan amnesti. Sejak penahanannya, ia nyaris tidak memiliki akses komunikasi, dan belum ada kejelasan apakah tahanan politik lainnya juga akan dibebaskan melalui amnesti ini.
Salah satu kasus yang menonjol adalah pembebasan empat nelayan asal Thailand yang sebelumnya ditahan pada November 2023. Perdana Menteri Thailand sebelumnya menyatakan harapan agar keempat nelayan tersebut dibebaskan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Myanmar.