Example floating
Example floating
BisnisEKONOMI

Ini Dia Penyebab Drastisnya Penurunan Harga Minyak, Semua Terkejut!

×

Ini Dia Penyebab Drastisnya Penurunan Harga Minyak, Semua Terkejut!

Sebarkan artikel ini
Ini Dia Penyebab Drastisnya Penurunan Harga Minyak, Semua Terkejut!
Ini Dia Penyebab Drastisnya Penurunan Harga Minyak, Semua Terkejut!
Example 468x60

MEMO

Harga minyak mengalami penurunan tajam sekitar 2 persen, mencapai level terendah dalam tiga minggu. Penurunan ini menciptakan perbincangan luas di pasar komoditas global. Apa yang menjadi penyebabnya? Simak ulasan kami untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi pada penurunan harga minyak yang signifikan ini.

Mas Dhito Lanjutkan

Analisis Mendalam: Faktor-faktor yang Menyebabkan Penurunan Harga Minyak

Harga minyak mengalami penurunan sekitar 2 persen pada Senin (2/10) sore, mencapai level terendah dalam tiga minggu yang membuat banyak orang memperhatikannya. Reuters melaporkan bahwa harga kontrak Brent untuk pengiriman Desember mengalami penurunan sebesar US$1,49, atau 1,6 persen, dan mencapai US$90,71 per barel. Ini merupakan penurunan sekitar 5 persen dari kontrak November yang berakhir pada Jumat (29/9) lalu.

Penurunan harian ini merupakan yang terbesar yang pernah terjadi pada harga Brent sejak awal Mei. Selain itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dari AS juga mengalami penurunan sebesar US$1,97 atau 2,2 persen menjadi US$88,82 per barel.

Para analis mengatakan bahwa penurunan harga minyak ini dipicu oleh aksi ambil untung yang terjadi setelah harga minyak mentah naik hampir 30 persen dan mencapai level tertinggi dalam 10 bulan pada kuartal ketiga.

Mereka juga menambahkan bahwa kemungkinan besar spekulan berperan dalam penurunan harga baru-baru ini dan dengan berjalannya waktu, tekanan ini kemungkinan akan mereda. Para analis dari perusahaan konsultan energi Gelber and Associates menyampaikan pandangan ini dalam sebuah catatan.

Spekulasi, Kebijakan Suku Bunga, dan Proyeksi Ekonomi China Memengaruhi Harga Minyak

Selain itu, ekspektasi pasar bahwa The Fed (Federal Reserve) akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama lagi di tengah kemelut pembahasan anggaran di AS juga menjadi beban tersendiri bagi harga minyak. Jika hal ini benar, para analis menilai bahwa hal ini dapat memberikan beban tambahan pada harga minyak, karena suku bunga tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya menekan permintaan minyak.

Edward Moya, seorang analis pasar senior di perusahaan data dan analisis OANDA, mengatakan bahwa perubahan prospek global yang cepat dapat mempengaruhi perdagangan dolar dan juga berpotensi mempengaruhi permintaan minyak mentah.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.