Untuk mengatasi stunting, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Tuban telah melakukan beberapa kegiatan, seperti Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Pembuatan Jamban, Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting, serta Pendampingan Calon Pengantin.
“Calon pengantin telah mendapatkan bimbingan melalui Binwin di balai penyuluh KB dan akan diberikan informasi tentang pencegahan stunting,” jelasnya.
Candra juga menyebutkan bahwa para remaja telah diberikan vitamin besi saat Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi di beberapa sekolah, dan dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Candra menambahkan bahwa setelah anak mengalami stunting, kemungkinan untuk mengobatinya sangat kecil. Oleh karena itu, Candra menyarankan untuk mencegah terjadinya stunting sebelum itu terjadi.
“Jika ingin mencegah stunting, waktu yang paling tepat adalah saat remaja atau saat menjadi calon pengantin,” tambahnya.
Stunting pada anak memiliki dampak serius terhadap kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas masa depan. Artikel ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman tentang stunting serta memaparkan bahwa kekurangan gizi dan gaya hidup tidak sehat merupakan faktor penyebab utama.
Pemerintah Kabupaten Tuban telah mengambil langkah-langkah dalam mengatasi stunting, seperti melalui program Bina Keluarga dan pendampingan calon pengantin.
Upaya pencegahan stunting sejak masa remaja atau sebelum menikah menjadi kunci penting untuk mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak.