Example floating
Example floating
Berita

Penurunan Penjualan Alat Berat di Awal 2024

×

Penurunan Penjualan Alat Berat di Awal 2024

Sebarkan artikel ini
Penurunan Penjualan Alat Berat di Awal 2024
Penurunan Penjualan Alat Berat di Awal 2024
Example 468x60

“Market terbesar tahun ini masih di sektor Tambang (60%), didorong oleh pemulihan harga nikel meskipun harga batu bara masih belum pulih sepenuhnya seperti tahun 2022,” jelas Giri.

Pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Ibu Kota Nusantara mencakup pembangunan jalan raya, jembatan, pelabuhan, dan bandara. Untuk menyelesaikan proyek-proyek ini, diperlukan penggunaan alat berat seperti ekskavator, beko, dan buldoser dalam pekerjaan konstruksi.

Salah satu proyek yang membutuhkan penggunaan alat berat adalah proyek akses air. Indonesia bekerja sama dengan Korea Selatan dalam Proyek Infrastruktur Pasokan Air Net Zero di IKN. Proyek ini saat ini sedang dalam tahap detail engineering design (DED). IKN membutuhkan pasokan air sebesar 600 liter per detik, dengan pemerintah sudah menyiapkan 300 liter per detik yang direncanakan untuk selesai pada akhir Juni.

Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang mengadakan tender untuk pembangunan Gedung dan Kawasan Kantor Polri.

Terdapat juga tender untuk pembangunan jalan di dalam Kawasan Industri Kendaraan Bermotor (KIPP), termasuk Peningkatan Jalan di Kawasan Hankam dan Lingkar Sepaku 4. Proyek ini melibatkan pembangunan jalan sepanjang 6,89 kilometer dengan jangka waktu pelaksanaan selama 570 hari kalender.

Penjualan Alat Berat dan Proyek Infrastruktur IKN di Awal Tahun 2024

Meskipun menghadapi tantangan seperti Pemilihan Kepala Daerah serentak pada November 2024, harapan industri alat berat Indonesia, yang diwakili oleh Ketua Umum Hinabi, Giri Sakai, tetap optimis terhadap potensi pemulihan pasar. Produksi alat berat pada tahun ini diharapkan dapat mencapai level yang komparatif dengan tahun sebelumnya, meskipun saat ini tercatat penurunan signifikan.

Proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara, seperti pembangunan jalan raya, jembatan, pelabuhan, dan bandara, menjadi pendorong utama permintaan akan alat berat seperti ekskavator dan buldoser. Upaya-upaya kolaboratif dengan negara-negara lain, seperti proyek Net Zero Water Supply dengan Korea Selatan, menunjukkan komitmen dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur yang penting untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.

Baca Juga  Gunung Lewotobi Laki-laki Berpotensi Meletus! Aktivitas Gempa Meningkat Drastis, Warga Diminta Siaga

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.