“Dan yang penting bersikap positif, buat saya ada pertanyaan kemarin-kemarin enggak saya jawab. Kena dimana? Kok bisa? Itu enggak perlu dijawab tapi kita fokus ke depannya harus gimana,” kata dia.
Selama menjalani isolasi mandiri selama dua pekan di rumah Stevanus dan keluarga juga merasa bersyukur. Lantaran seluruh tetangga di sekitar rumahnya sangat supportif membantunya. Dia sekeluarga mendapatkan pasokan sayur dari tetangga sekitarnya.
Selama menjalani isolasi mandiri Stevanus sekeluarga juga melakukan konsultasi dengan sejumlah dokter. “Sepanjang 14 hari sekitar 4-5 kali konsultasi termasuk dengan pihak puskesmas. Saya akan konsul spesifik kalau ada keluhan tambahan yang dirasakan,” jelas dia.
Selama 14 hari masa isolasi tersebut, Stevanus dan keluarga mengonsumsi sejumlah makanan yang bergizi dan seimbang, mengonsumsi vitamin dan rajin berjemur di bawah sinar matahari. Dan yang terpenting kata dia, harus memiliki mindset yang positif.
Usai menjalani 14 hari masa isolasi mandiri, dia bersama keluarganya kemudian menjalani swab test kembali. Dari tes tersebut diketahui dia dan keluarga dinyatakan negatif COVID-19. Meski begitu, diakuinya usai dinyatakan negatif dia bersama istri dan kedua anaknya menjalani dua pekan isolasi untuk memastikan keamanan semua pihak.
Meski sudah dinyatakan negatif, diakui Stevanus merasa bersyukur. Dia bersama dengan keluarganya juga selalu saling mengingatkan untuk menaati protokol kesehatan dengan ketat.
“Buat kami yang sudah punya pengalaman kami sudah tahu apa yang terjadi. Jadi, jangan sampai ini terjadi kembali. Prinsipnya kehati-hatian tidak boleh gak jaga protokol kesehatan. Anggap semua orang termasuk kita OTG,” jelas dia.