Sebuah studi terbaru yang dipimpin oleh ilmuwan Vincent Lyne mengklaim telah mengidentifikasi potensi lokasi pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang. Temuan ini berlawanan dengan teori-teori sebelumnya dan menunjukkan bahwa pesawat mungkin mengalami kerusakan sebelum mencoba pendaratan darurat di Samudra Hindia. Meskipun demikian, banyak ahli meragukan hipotesis ini, menyoroti perlunya verifikasi lebih lanjut untuk mengkonfirmasi keakuratan lokasi yang diajukan oleh Lyne.
Temuan Baru Dapat Ubah Narasi Hilangnya MH370?
Sebuah penelitian terbaru mengklaim telah menemukan potensi lokasi pesawat Malaysia Airlines MH370. Penemuan yang diajukan oleh ilmuwan bernama Vincent Lyne ini dikatakan mengubah pemahaman yang selama ini ada mengenai misteri hilangnya pesawat tersebut. Namun, tidak sedikit pihak yang meragukan hipotesis yang diusung oleh Lyne ini.
Pesawat MH370, yang mengangkut 239 orang, terdiri dari 227 penumpang dan 12 awak, lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia, pada 8 Maret 2014. Sejak saat itu, keberadaan pesawat tersebut masih belum terungkap selama lebih dari satu dekade.
Berbagai teori telah diajukan untuk menjelaskan hilangnya pesawat ini. Tim pencari sebelumnya juga sempat menemukan puing-puing yang diduga terkait dengan jatuhnya pesawat tersebut.
Lyne sendiri merilis sebuah makalah penelitian berjudul ‘Final Two Communications from MH370 Suggests Controlled Eastward Descent’. Dalam jurnal ini, Lyne menjelaskan mengenai apa yang sebenarnya terjadi selama penerbangan MH370.