Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengumumkan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berencana untuk bergabung kembali dalam koalisi mereka pada Pemilihan Presiden 2024. Ini menjadi titik fokus dalam perkembangan politik terkini, di mana PKB telah mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bersama Partai NasDem.
Prabowo memastikan bahwa semua pihak disambut dengan baik dalam koalisi mereka, menunjukkan keterbukaan politik yang kuat. Namun, bagaimana perjalanan PKB dari awalnya berada dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) hingga menjalin kerja sama dengan NasDem? Mari kita simak perkembangan politik terbaru ini dalam tiga alinea berikutnya.
Prabowo Subianto Umumkan Perubahan Drastis dalam Politik Indonesia
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berencana untuk kembali bergabung dalam koalisi mereka pada Pemilihan Presiden 2024. Saat ini, PKB telah secara resmi mendeklarasikan dukungannya untuk Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bersama Partai NasDem.
Dalam sebuah acara di Jakarta pada hari Sabtu yang lalu (2/9), Prabowo menegaskan, “Jangan khawatir, InsyaAllah mereka akan kembali bergabung, karena kami menganggap semua orang sebagai saudara kita.”
Prabowo merespons dengan santai keputusan PKB untuk berpindah koalisi dan menjalin kerja sama baru dengan NasDem. Beliau juga menyatakan bahwa Gerindra tidak memiliki masalah dengan siapapun pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bertarung pada Pemilihan Presiden 2024 nanti.
“Dalam hal ini, yang terpenting adalah pendapat dan keputusan rakyat. Kami akan menghormati keputusan rakyat,” tambahnya.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kembali Bergabung dengan Gerindra!
Sebelumnya, Gerindra dan PKB berada dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), yang kemudian semakin bertambah anggotanya seiring berjalannya waktu. Partai PBB, Golkar, dan PAN bergabung mendukung Prabowo sebagai calon presiden.