Example floating
Example floating
Humaniora

Penanganan Hewan Liar, Agar Aman dari Bahaya Virus Rabies

×

Penanganan Hewan Liar, Agar Aman dari Bahaya Virus Rabies

Sebarkan artikel ini
Penanganan Hewan Liar, Agar Aman dari Bahaya Virus Rabies
Example 468x60

Kalau kucing atau anjingnya kalem, maka dengan sendirinya juga menurunkan risiko penyebaran itu.

“Maka virusnya berhenti di hewan yang tertular itu saja, yang kemudian biasanya segera mati,” jelas Bisri lagi.

Sama seperti pada hewan-hewan yang tertular, pada manusia, rabies alias penyakit anjing gila, menyerang susunan saraf pusat. Orang yang terkena akan demam, mual, merasakan nyeri di tenggorokan, takut air, takut cahaya, dan memproduksi air liur yang berlebihan.

Bila terlambat ditolong, rabies akan membawa pada kematian.

“Kalau sampai ada satu saja manusia yang mati kena rabies, maka itu sudah cukup memicu status kejadian luar biasa,” tegas Bisri.

Kucing-kucing yang dikebiri pada Minggu 18 Desember berasal dari Pasar Sepinggan, Taman Tiga Generasi, dan yang berkeliaran di sekitar Gedung KNPI. Pasar Sepinggan, lebih kurang satu setengah kilometer dari Gedung KNPI, menurut Eko Fitriyanto dari Balikpapan Cat Rescue Foundation (BCRF), adalah rumah bagi ratusan kucing liar.

Pagi-pagi sekali, Eko dan timnya berburu kucing-kucing itu. Menangkapinya dan memasukkan ke dalam kandang-kandang. Tidak kurang dari 2 mobil pikap mereka angkut dari pasar ke Gedung KNPI.

Sebanyak 21 dokter hewan terlibat dalam bakti sosial ini. Menurut Marissa, para dokter hewan berbagi peran. Ada yang di Pos 1 menerima kucing-kucing dan registrasi, ada yang tugas di Pos 2 pemeriksaan awal sebelum dikebiri. Hanya kucing yang sehat dan kuat yang dikebiri. Yang sedang sakit dipisahkan dan ditaruh di pojok. Merekalah kucing-kucing yang menerawang dan memperhatikan para sukarelawan yang lalu lalang itu. Para “meong” itu mendapat vitamin dan obat, dan untuk saat ini, paling tidak, mereka lolos dari kebiri.

Pos 3 adalah operating theater, tempat para dokter hewan melakukan operasi kecil kebiri itu. Ada delapan meja operasi, delapan dokter, dan 16 perawat. Satu operasi berlangsung kurang dari 15 menit. Karena itu, sebelum tengah hari, 104 kucing jantan sudah sukses dipotong testisnya.

Pos 4 adalah deretan kandang dan tas tadi, tempat kucing-kucing tidur menikmati biusnya selama lebih kurang 2 jam.

“Nanti kalau mereka sudah sadar, dia akan lapar. Jadi kita kasih makan dulu. Lalu kita tunggu beberapa lama hingga mereka kuat kembali. Setelah itu baru kita antar lagi ke pasar,” kata Eko. Pukul 15.00 hari Minggu itu juga, sebagian kucing sudah kembali berkeliaran di Pasar Sepinggan dan Taman Tiga Generasi, 200 meter timur Gedung KNPI.

Hari itu juga 40 kucing mendapat vaksinasi rabies, vaksinasi yang membuat mereka kebal dari virus rabies. Koalisi itu berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan setidaknya dua kali setahun. Kelak tidak hanya untuk kucing, tapi juga anjing.

Selain oleh para dokter hewan dan Pemkot Balikpapan, para sukarelawan Koalisi PDHB juga didukung Four Paws, lembaga yang berkhidmat pada kesejahteraan satwa.

“Karena kita dan hewan itu hidup dalam satu lingkungan, maka selalu saling mempengaruhi. Karena itu semboyan kami, sehat hewannya, sehat lingkungannya, sehat manusianya,” kata Marissa.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.