Pemerintah telah memastikan perubahan dalam pola rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) di masa mendatang, sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan ASN. Menurut Plt. Asisten Deputi Manajemen Talenta dan Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Kementerian PANRB, Yudi Wicaksono, rekrutmen ASN ke depan tidak hanya akan menggunakan metode seleksi terbuka, melainkan juga melibatkan skema referal, agen, hingga head hunting. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pegawai dengan kualitas terbaik di pasar tenaga kerja.
“Kami akan memperkenalkan berbagai metode, dengan tujuan untuk mendapatkan bakat terbaik yang tersedia di luar sana. Saat ini, menjadi ASN dianggap sebagai pilihan terakhir oleh para bakat tersebut; mereka lebih cenderung memilih untuk bekerja di perusahaan multinasional,” ujar Yudi seperti dilansir pada Jumat (10/11/2023).
“Kami ingin bersaing dengan perusahaan multinasional tersebut untuk mendapatkan bakat terbaik, karena kami telah melakukan perbaikan terhadap kesejahteraan ASN,” tambahnya dengan tegas.
Mengakhiri Ketimpangan: Kesetaraan Gaji ASN dan Pegawai BUMN
Yudi menjelaskan bahwa ke depannya, akan ada kesetaraan dalam penghasilan atau gaji ASN dengan pegawai BUMN, sebagai bagian dari dukungan terhadap sistem mobilitas talenta yang diamanatkan oleh UU ASN terbaru. Menurutnya, tanpa perbaikan penghasilan, mobilitas talenta tidak akan terwujud.
“Kami sama seperti mereka, sebagai pelayan publik. Kita dan BUMN sama-sama melayani publik, sehingga apa yang diterima oleh rekan-rekan kita di BUMN seharusnya juga dapat diterima oleh kita. Oleh karena itu, kita perlu membuka mobilitas talenta; ASN dapat beralih ke BUMN dan sebaliknya,” ungkap Yudi.