Example floating
Example floating
BeritaJatimPemerintahan

Pemerintah Resmikan Program BPBL untuk Menerangi 125.000 Rumah Tangga di Jawa Timur

×

Pemerintah Resmikan Program BPBL untuk Menerangi 125.000 Rumah Tangga di Jawa Timur

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Resmikan Program BPBL untuk Menerangi 125.000 Rumah Tangga di Jawa Timur
Pemerintah Resmikan Program BPBL untuk Menerangi 125.000 Rumah Tangga di Jawa Timur
Example 468x60

MEMO,Surabaya:   Pemerintah Indonesia meresmikan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) tahun 2023 dengan fokus pada menerangi 125.000 rumah tangga, khususnya di Provinsi Jawa Timur.

Sebagai langkah konkret untuk memberikan akses listrik kepada masyarakat kurang mampu, program ini berhasil mencapai 100% pelaksanaan di Kabupaten Gresik.

Example 300x600

Dalam peresmian yang berlangsung di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Provinsi Jawa Timur, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, M.P. Dwi Nugroho, menyoroti dampak positif program ini terhadap jumlah pelanggan PLN dan keselamatan ketenagalistrikan.

Mencapai Target: 100% Rumah Tangga Penerima BPBL di Gresik Kini Terang

Pemerintah kembali meluncurkan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sebagai inisiatif untuk membantu masyarakat yang kurang mampu memperoleh akses listrik.

Dampak Positif Program BPBL: Penurunan 0.2% Tingkat Kemiskinan di Gresik

Pada tahun 2023 ini, program BPBL ditujukan untuk 125.000 rumah tangga di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, Provinsi Jawa Timur mendapatkan alokasi sebanyak 20.250 rumah tangga penerima BPBL, dan saat ini sudah mencapai 100% pelaksanaan di seluruhnya.

Pernyataan ini disampaikan oleh M.P. Dwi Nugroho, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada acara Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (30/11).

Nugroho menjelaskan bahwa dari target 20.250 rumah tangga tidak mampu di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Gresik mendapat alokasi 36 rumah tangga di 2 Kecamatan, dan semuanya sudah mendapatkan akses listrik 100%.

“Program BPBL ini tentu dapat menambah jumlah pelanggan PLN dan diharapkan dapat mengurangi susut jaringan dari penarikan-penarikan sambungan dari tetangga yang tidak sesuai dengan ketentuan,” terang Nugroho.

Nugroho juga menyoroti bahaya sambungan listrik yang tidak sesuai dengan standar keselamatan ketenagalistrikan. Dia menyebutkan bahwa listrik, selain bermanfaat, juga memiliki potensi bahaya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan bahwa program BPBL adalah hasil kerjasama antara Kementerian ESDM, DPR RI, dan PLN sebagai pelaksana. Menurut Roro, program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas masyarakat.

“Tadinya gelap gulita sekarang terang benderang. Jadi Bapak Ibu bisa kerja,” ujar Roro.

Roro juga mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Gresik telah turun menjadi 3,6%, mengalami penurunan sebesar 0,2%.

“Semoga dengan berjalannya waktu (tingkat kemiskinan-red) bisa terus turun. Saya berharap masyarakat selalu bisa produktif agar Indonesia bisa mengoptimalkan perekonomiannya,” ungkap Roro.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.