Dari pantauan Memo.co.id dilapangan, para pemulung itu sengaja membawa palu besar, linggis, dan peralatan lainnya. Mereka menghancurkan sisa puing seperti tembok untuk mengambil besi sisa bangunan dan kayu.
“Alhamdulillah mas dari pagi tadi hingga sekarang saya sudah bolak-balik 3 kali. Hasilnya cukup lumayan, dalam sehari saya dapat uang Rp50 hingga Rp150 ribu,” kata Supri (37), seorang pemulung, Jumat (16/12).
Sementara itu pasca penggusuran masih banyak warga yang ingin melihat dari dekat tempat eks lokalisasi Semampir yang sudah rata dengan tanah.(wing)