“Tim anti bandit terpaksa melumpuhkan, sebab pelaku ini tidak mau menyerahkan diri dan justru melakukan perlawanan,” kata AKBP Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya.
Pria yang kesehariannya sebagai tukang becak ini ditanya Shinto dari mana mendapatkan jimat itu. “Itu pemberian almarhum bapak saya, dan sudah saya bawa selama 10 tahun,” terang Kowek sambil menutupi wajahnya.
Ketika jimat kain putih dengan adanya tuliskan arab dibuka, ternyata ada isi sebuah besi berbentuk sabit. Besi itu sendiri adalah dari potongan sepatu kuda. “Kalau yang itu biar saya larinya cepat, Pak,” tambahnya.
Kowek adalah satu diantara lima orang komplotan maling motor yang sudah lama beraksi di berbagai lokasi seperti Surabaya dan Gresik. Dua dari komplotan telah menjadi tersangka, sedangkan tiga lainnya masih dalam pencarian polisi. ( mar )