Jakarta,Memo
Menteri KKP Edhy Prabowo, resmi menjadi tersnagka, setelah pihak penyidik KPK melakukan pemeriksaan selama 24 jam di gedung merah putih. Selain Edhy Prabowo, 7 staf menteri juga sebagai tersangka, karena menerima sogokan dari PT Dua Putra Perkasa Pratama, eksportir lobster.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango, menjelaskan penyuidik KPK menyimpulkan da dugaan tindak pidana korupsi dari penyelenggara negara yaitu hadiah dan janji janji berupa perizinan tambak. ” Sebelumnya telah dilakukan serangkaian pemeriksaan dengan batas waktu 24 jam, pemeriksaan secara intensif oleh penyidik,” katanya.
Demikian juga pelaku lainnya , yang diduga menerima aliran dana dari perusahaan pemberi suap, diantaranya, staf khusus menteri KKP, Safri, Staf khusus menteri Andre Pribadi Misanta, pengurus PT Aero Citra Kargo Siswadi , staf istri menteri Ainul faqih dan Amjniril Mukminin. Ketujuh staf kementerian KKP itu sebagai penerima suap. Sedang pemberi suap adalah Direktur PT Dua Putra Perkasa Pratama Suharjito.
Penangkapan terhadap Menteri KKP Edhy Prabowo dan tersangka lainnya dilakukan oleh Satgas KPK yang dipimpin Novel Baswedan. Saat penangkapan terjadi, sebanyak 17 orang yang ditangkap KPK. Selain di Bandara Soekarno Hatta, penangkapan penyidik KPK juga dilakukan di Bekasi dan lokasi lainnya. OOT melibatkan pejabat di Kementerian KKP dan pihak swasta, yang terlibat dalam tender proyek ekspor benih lobster.
Juru bicara KPK Ali Fikri menjelaskan bahwa sebelum melakukan penyelidikan intensifm pihaknya telah menngamankan 17 orang dalam OTT tersebut. Termasuk di dalamnya adalah istri menteri KKP Edhy Prabowo. “Jumlah yang diamankan semuanya berjumlah 17 orang, di antaranya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan beserta istri dan beberapa pejabat di KKP. Di samping itu, juga beberapa orang pihak swasta,” kata Plt Jubir KPK Ali Fikri.
Dalam OTT ini, penyidik senior KPK Novel Baswedan ikut terlibat. Ali mengatakan kegiatan OTT dilakukan oleh tim atas penugasan resmi. Menurutnya, tiga kepala satuan tugas (kasatgas) diturunkan, termasuk Novel Baswedan. ” Kegiatan ini dilakukan oleh tim KPK atas penugasan resmi dengan menurunkan lebih tiga kasatgas, baik penyelidikan dan penyidikan. Termasuk juga dari JPU yang ikut dalam kegiatan dimaksud,” ujar Ali. Salah satu kasatgas tersebut benar Novel Baswedan, tambahnya. ( ed )