Semarang, Memo.co.id
Orang Indonesia nipu di Indonesia itu biasa. Tapi, orang Cina yang tinggal di Indonesia kemudian menipu orang Cina yang tinggal di negara Cina, ini baru berita. Bagi warga Indonesia, siapa orang Cina yang menipu dan siapa orang Cina yang jadi korban penipuan, tidak begitu penting.
Bagi aparatur penegak hukum, ada istilah perkara gak nasionalis. Yang terpenting adalah, siapa orang Indonesia yang tinggal di Semarang dan punya ‘kekuasaan’ memperkarakan kasus penipuan tersebut. Orang Cinakah, atau orang Indonesia. Jika, dalam perjalanan kasusnya tiba tiba ada orang Indonesia menjadi tersangka, ini yang lebih menarik lagi.
Kapolrestabes Semarang Kombes Abiyoso Seno Aji mengatakan ada beberapa barang bukti yang diamankan dari rumah mewah di kawasan candisari Semarang . Beberapa di antaranya 80 pesawat telepon, modem, dan sejumlah catatan beraksara China dengan nomor telepon. Sedang lima WNA asal Cina yang diamankan diantaranya, Cheng Wei (30), Cheng Kang (29), Cheng Guan Lin (30), Zhan Zhi Hao (20), dan Shen Zhon (39). Sejak dini hari tadi hingga malam, pemeriksaan terus dilakukan dengan didampingi penerjemah.
“Kelimanya tadi dipaksa menghafalkan beberapa kalimat. Intinya, tujuannya melakukan penipuan. Sasaran korban warga negara China di China,” terang Abiyoso.
Kepolisian masih terus mendalami modus tersebut, termasuk target sasaran. Selain itu, masih ada 3 WNA lainnya yang masih dikejar karena diduga membawa dokumen-dokumen, seperti paspor milik lima orang tersebut. “Yang mengundang, mendatangkan (ke Indonesia), masih dalam pencarian. Termasuk siapa yang menyiapkan rumah di Jalan Kawi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, markas penipuan modus telepon antarnegara itu terbongkar setelah dua WNA, yaitu Zhan Zhi Hao dan Shen Zhon, berusaha kabur dari tempat mereka bekerja. Keduanya menyelinap melompat pagar ke rumah sebelah hari Minggu (23/7) malam kemarin.
Pemilik rumah yang dilompati itu melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke kepolisian. Petugas dari Polda Jateng, Polrestabes Semarang, dan Polsek Candisari mendatangi lokasi dan ternyata ditemukan puluhan perangkat yang digunakan untuk modus penipuan.
Berbagai barang bukti dan 3 WNA di lokasi langsung diamankan, kemudian 2 WNA yang sempat kabur juga dibawa ke Mapolrestabes Semarang setelah diketahui keberadaannya. Pemeriksaan masih terus dilakukan dengan didampingi penerjemah. ( nu )