MEMO – Kabar kurang menyenangkan bagi warga Nusa Tenggara Timur (NTT). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa wilayah NTT masih berada dalam periode musim hujan yang diperparah dengan adanya siklon tropis di wilayah selatan.
“Berdasarkan prediksi BMKG, seluruh wilayah NTT masih akan diguyur hujan hingga bulan April,” ungkap Helny Yofin, Prakirawan Stasiun Meteorologi Eltari Kupang, dalam perbincangan di Atambua, Jumat (7/3/2025).
Dengan kondisi cuaca seperti ini, BMKG NTT mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana alam yang sering terjadi di musim hujan. Bencana-bencana tersebut meliputi angin kencang, bencana hidrometeorologi, angin puting beliung, tanah longsor, dan lain-lain.
“Meskipun intensitas curah hujan di beberapa wilayah NTT sudah mulai berkurang, masyarakat tidak boleh lengah. Cuaca ekstrem bisa terjadi kapan saja,” jelas Helny.
“Saat ini, BMKG memprediksi hujan akan terjadi dalam waktu singkat, namun disertai dengan angin kencang,” tegasnya.
Oleh karena itu, masyarakat NTT diimbau untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca yang diperbarui oleh BMKG NTT. Hal ini penting sebagai langkah mitigasi bencana, agar masyarakat dapat terhindar dari dampak buruk bencana alam.
