Example floating
Example floating
Kriminal

Nilai Ujian Nasioanl Rendah, Siswi SMPN Gantung Diri

×

Nilai Ujian Nasioanl Rendah, Siswi SMPN Gantung Diri

Sebarkan artikel ini
gantungdiri
Example 468x60

gantungdiri

Klaten, Memo.co.id

Hanya gara gara nilai ujian nasional rendah dan tidak sesuai harapannya, seorang siswi SMPN gantung diri. Pelajar SMPN Manisrenggo, asal Dukuh Tegalsono Desa Kebondalem Lor Kecamatan Prambanan, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantungdiri, susai dimarahi orangtuanya.

Kejadian tersebut bermula saat BD pulang dari sekolahnya, SMPN 2 Manisrenggo bersama ibunya, Nurhayati untuk menerima pengumuman hasil UN. Sesampainya di rumah, BD langsung mengurung diri di kamar. Dari keterangan keluarganya, nilai UN yang dicapai tidak sesuai dengan harapannya.

Pasalnya, BD berencana untuk melanjutkan belajar di SMAN 1 Kalasan, namun nilai yang dicapainya tidak memenuhi standar masuk sekolah di Kabupaten Sleman, DIY itu.
Saat keluarganya keluar untuk salat Jumat, BD tinggal berdua bersama kakaknya, Aisyah di rumah. Ketika itu, BD tiba-tiba keluar kamar dan tidak segera kembali.

Awalnya, kakaknya mengira bahwa BD ke kamar mandi. Namun lantaran tidak segera kembali, ia kemudian memeriksa ke kamar mandi yang berada di dekat dapur.
Namun sesampainya di dapur, BD ditemukan sudah dalam kondisi tergantung terlilit kain kerudung di kayu atap dapur. Mengetahui kondisi adiknya, Aisyah segera meminta pertolongan kepada warga sekitar namun nyawa BD sudah tidak tertolong.

Kakek korban, Tuhono mengatakan BD memang memiliki keinginan kuat untuk masuk SMA pilihannya itu. Ia juga tidak menyangka cucunya sampai nekat mengakhiri hidupnya.
“Tidak pernah ada masalah sebelumnya. Bahkan setiap selesai UN, dia selalu menyempatkan mampir ke rumah saya di Ngemplakseneng (Manisrenggo),” ungkapnya.

Sempat beredar kabar BD tertekan lantaran dimarahi orangtuanya perihal nilai UN yang tidak memuaskan. Namun hal itu ditampik oleh pihak keluarga. “Orangtuanya tidak memarahi, anaknya baik. Kemungkinan karena nilai itu, anaknya jadi tertekan,” katanya.

Kapolsek Prambanan AKP Frans Minarso, membetulkan adanya kejadian tersebut. “Kami telah memeriksa korban dan saksi-saksi. Kami pun telah bekerjasama dengan bidan desa setempat. Hasil pemeriksaan, ini murni bunuh diri,” terangnya.

Selain itu pihak Polsek juga mengamankan barang bukti berupa sambungan kerudung yang digunakan korban untuk gantung diri. Menurut AKP Frans, pihak keluarga menduga korban nekat melakukan gantung diri karena dimarahi orang tuanya. ( nu )

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.