[ad_1]
Situbondo, Memo
Sudah jatuh ketiban tangga itu di alami oleh seorang ibu bernama Rusmiatun, warga Desa Taal, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur sangat prihatin.
Niat baik malah berbuah petaka, kenapa tidak, Rusmiatun harus menebus sertifikat tanahnya sendiri senilai Rp.350 juta rupiah, setelah sebelumnya sertifikat tanahnya dipinjamkan pada temannya sendiri.
Seluas 1 hektar tanah yang sudah bersertifikat tersebut pasalnya, dipinjamkan kepada temannya berinisial L pada bulan November 2007 silam. Namun, tanpa sepengetahuan Rusmiatun, sertifikat itu sudah dijaminkan dengan pinjaman uang di salah satu bank swasta. Hingga akhirnya, pada jatuh tempo yang di tentukan jaminan itu dilelang oleh pihak bank sehingga jatuh pada pemenang lelang.
” Saya gak tahu kalu sertifikat tanah saya di jaminkan ke bank dengan pinjaman uang , Setelah pemenang lelang itu datang ke saya, untuk menjual sertifikatnya kembali dengan harga Rp.350 juta rupiah. Padahal, dari informasi yang saya dapat, harga lelang tanah itu sebesar Rp.40 juta rupiah,” ujarnya Senin( 21/9) kemarin.
Dia mengaku tidak masalah aturan tentang perbankan. Dia meras dirugikan oleh temannya sendiri bahkan menurutnya adanya kasus seperti ini dirinya merasa didzolimi. karena ketidak tahuannya pihaknya meminta saran dari kepolisian.
“Semoga saja dengan permasalahan ini ada yang ihklas membantu saya,” harapnya.
