“Secara rutin, kami diskusi dengan buyer untuk proses produksi, desain, dan juga kendala,” jelas Rif Fatka.
Menurut Rif Fatka, antara buyer dan pihak penjual saling mengunjungi untuk mengembangkan produk ke depan.
“Kami juga mendapatkan berbagai macam penghargaan dari Amerika Serikat,” ungkap Rif Fatka.
Memang, kesuksesan Rumah Tenun Magelang tidak diraih dengan mudah. Penuh perjuangan untuk mewujudkan hingga menjadi seperti sekarang.
Rif Fatka pun bercerita, Rumah Tenun Magelang didirikan pada 1988 oleh Saryanto Sarbini, Aryantie Saryanto, dan Sri Susilodewi Aryadini. Awalnya, hanya sebagai supplier untuk perkantoran dan hotel.
“Produk didapatkan dari perajin di Majalaya dan Pekalongan,” ucap Rif Fatka.
Baca Juga: Industri Hotel dan UMKM Labuan Bajo Sepakat Saling Perkuat Rantai Pasok Sektor Parekraf
Setelah usaha semakin berkembang, pada 1992, Rumah Tenun Magelang memutuskan untuk memproduksi sendiri. Bahkan, tak butuh waktu lama, pada 1993 melalui Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) memulai kerja sama dengan pembeli luar negeri. Tahun 1996, berkembang lagi menjadi suplier bagi perusahaan-perusahaan.
“Seiring dengan mendapatkan buyer dan produksi berjalan lancar, kami memutuskan untuk membangun Rumah Tenun Magelang seperti terlihat sekarang ini,” pungkas Rif Fatka.