Menurut Sandiaga, kuliner Indonesia tidak kalah dengan Korea Selatan yang mendunia dengan bulgogi atau galbinya, apalagi Indonesia memiliki beragam makanan khas yang dapat disukai oleh masyarakat internasional.
“Kalau Amerika Serikat punya Kentucky Fried Chicken, Indonesia yang telah menjadi tiga besar dunia punya ayam geprek. Kalau mereka punya pizza, kita punya gado-gado,” kata Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan peningkatan kualitas kuliner dapat mempengaruhi pendapatan UMKM. Jika permintaan akan produk meningkat maka hal tersebut berpeluang untuk membuka lapangan pekerjaan baru.
“Saya di sini berbicara dengan pengalaman pribadi saya menjadi eksekutif di dunia usaha. Saya memimpin dan mendirikan usaha yang mulanya hanya bertiga dan sekarang setelah 25 tahun, usaha saya alhamdullilah yang bisa buka lapangan pekerjaan sampai 30 ribu,” kata Sandiaga.
Sandiaga juga berharap para pelaku UMKM bisa segera naik kelas dengan meningkatkan dan mempertahankan kualitas sehingga mampu menyokong pertumbuhan ekonomi nasional menjadi lebih baik lagi.