Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyaksikan gelaran Festival Nasional Reog Ponorogo XXVII. Kegiatan ini masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara 2022 Kemenparekraf.
Sandi dibuat takjub dengan tarian reog yang disuguhkan para peserta festival. Dia menilai, setelah dua tahun absen karena pandemi Covid-19, gelaran ini menandai kebangkitan motivasi untuk pulih, terutama secara ekonomi.
“Kita lihat bagaimana magisnya upaya penampilan dari grup reog peserta FNRP. Kegiatan ini membangkitkan kesenian budaya dan ini kebangkitan motivasi dan ekonomi,” kata Sandi.
Dia mengapresiasi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko atas gelaran sukses ini. Karena masuk dalam kalender KEN 2022, Kemenparekraf menugaskan tim khusus untuk memantau kegiatan festival reog ini sampai selesai.
Menurutnya, tim ini akan mencatat semua untuk bahan evaluasi. Sehingga diharapkan penyelenggaraan festival reog tahun depan bisa lebih menarik lagi.
“Kita melihat ini sangat kolosal dan menjadi daya tarik tersendiri. Dan ini bagian daya tarik sendiri. Musiknya dapat, seni pertunjukannya dapat. Untuk performing art-nya, aku sih yes,” katanya sembari menirukan komentar khas Anang Hermansyah dalam ajang pencarian bakat itu.
Meskipun begitu, Sandi juga memberikan beberapa catatan dalam penyelenggaraan festival nasional reog Ponorogo ini. Dia menginginkan ke depan, masyarakat yang menonton supaya lebih dekat dengan panggung pertunjukkannya.
Selain itu, panitia diharapkan juga menyediakan fasilitas melihat lewat live streaming. “Dilihat lewat streaming bagus, dipadukan dengan permainan kelap kelip lampu yang ada,” katanya.
Kurasi yang dilakukan Kemenparekraf semata-mata untuk menjadikan perayaan Grebeg Suro semakin baik ke depannya. Dengan kurasi ini, bukan tidak mungkin festival reog ini bisa menjadi event dunia. Sebab, reog juga ada di seluruh dunia.
“Kita undang Bapak Bupati melakukan berdiskusi untuk evaluasi. Semoga ke depan bisa menjadi event internasional,” pungkasnya.
