Example floating
Example floating
inspirasiJatimPeristiwaSehat

Meninggalnya Muhammad Fajri, Pemuda Obesitas dengan Komplikasi Penyakit di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

×

Meninggalnya Muhammad Fajri, Pemuda Obesitas dengan Komplikasi Penyakit di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Sebarkan artikel ini
Meninggalnya Muhammad Fajri, Pemuda Obesitas dengan Komplikasi Penyakit di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Example 468x60

MEMO, Sarabaya: Sebuah tragedi menimpa Muhammad Fajri (27), seorang pemuda yang menderita obesitas ekstrem dengan berat tubuh mencapai 300 kilogram.

Pada hari Kamis, di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat, Fajri dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama 14 hari.

Komplikasi penyakit yang dihadapinya menyebabkan kehilangan nyawa yang tragis ini.

Kondisi obesitas Fajri menghadirkan peringatan serius tentang bahaya gaya hidup tidak sehat dan pola makan yang tidak terkendali.

Obesitas: Penyebab dan Risiko yang Dihadapi oleh Anak

Seorang pemuda bernama Muhammad Fajri (27) telah meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat pada Kamis (22/6/2023) dini hari. Fajri mengalami obesitas dengan berat tubuh mencapai 300 kilogram. Selama 14 hari, tim medis di RSCM memberikan perawatan padanya karena ia mengalami komplikasi penyakit.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Obesitas pada Anak

Menurut Dokter Gina Noor Djalilah SpA, seorang spesialis anak di RS Radegansari Driyorejo Gresik, obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan antara asupan makanan dan aktivitas fisik yang terbatas.

Gaya hidup dan konsumsi makanan yang tidak sehat dapat menyebabkan lemak menumpuk dalam tubuh. Lemak ini tidak hanya terlihat di permukaan tubuh atau organ-organ luar, tetapi juga menempel pada organ-organ penting seperti jantung, paru-paru, dan hati.

Dokter Gina menjelaskan bahwa anak-anak yang menderita obesitas berisiko mengalami diabetes, hipertensi, stroke, dan penyakit lainnya pada usia yang lebih muda.

Faktor genetik juga mempengaruhi kecenderungan obesitas. Jika kedua orang tua memiliki obesitas, kemungkinan anak mengalami obesitas adalah 40-60%. Hal ini seharusnya menjadi peringatan bagi orang tua. Namun, obesitas sebagian besar disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat.

Baca Juga  Subang Diterjang Puting Beliung Dahsyat, Puluhan Rumah Hancur! Lihat Dampaknya di Sini

Dokter Gina menekankan pentingnya pemilihan makanan yang bijak, terutama menghindari makanan olahan. Makanan yang sehat adalah makanan segar yang langsung dimasak. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan jumlah kalori dalam makanan.

Sebagai tambahan, Dokter Gina, yang juga seorang dosen di FK UM Surabaya, menyarankan pola makan teratur, membatasi makan malam, dan melakukan olahraga rutin selama minimal 30 menit setiap hari.

Ia menyarankan untuk memulai dengan olahraga kardiovaskular seperti jalan kaki untuk menguatkan jantung. Kegiatan yang tidak aktif seperti terlalu banyak berbaring dan menggunakan ponsel juga sebaiknya dihindari.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.