Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah menjadi terobosan dalam pembayaran digital yang dicanangkan oleh Bank Indonesia (BI) dan berhasil meraih penghargaan Indonesia Recognition of Excellence 2023 dari OpenGov Asia, yang berlangsung di Jakarta kemarin.

Erwin Haryono, selaku Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, menyampaikan bahwa organisasi internasional OpenGov Asia memberikan penilaian positif terhadap QRIS karena telah berdampak signifikan dalam transformasi digital yang bermanfaat bagi masyarakat. QRIS dianggap sebagai alat yang powerful dalam mendukung proses digitalisasi dan integrasi regional.

Penghargaan Indonesia Recognition of Excellence 2023 diberikan sebagai apresiasi atas prestasi lembaga-lembaga dan organisasi baik dari sektor publik maupun swasta, yang telah berhasil mencapai keunggulan dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kepentingan masyarakat secara luas.

Erwin Haryono juga menambahkan bahwa OpenGov Asia merupakan sebuah organisasi yang berbasis di Singapura dan fokus pada konten dan hubungan publik. Organisasi ini memberikan perhatian khusus pada inisiatif-inisiatif sektor publik yang berhasil memberikan solusi berbasis teknologi untuk kemajuan masyarakat, termasuk di sektor pemerintahan, kesehatan, pendidikan, dan jasa keuangan.

Dengan capaian tersebut, BI mendapatkan penghargaan bersama-sama dengan Kementerian lain yang juga menerima penghargaan serupa, seperti Kementerian Kesehatan dengan program “SatuSehat” dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan program “Rapor Pendidikan”.

Inovasi QRIS Memperkuat Ekonomi Digital dan Konektivitas Pembayaran

QRIS menjadi bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, yang diperkenalkan oleh BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada tanggal 17 Agustus 2019. Dalam perkembangannya, QRIS telah dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan yang semakin memudahkan pengguna dan pedagang atau merchant, di antaranya adalah QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM) pada tahun 2020, QRIS Consumer Presented Mode (CPM) pada tahun 2021, dan QRIS Antar Negara pada tahun 2022.

Salah satu kekuatan QRIS adalah sinergi yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, yang menjadi salah satu strategi utama dalam upaya perluasan penerimaan QRIS.

Dengan kemudahan dan beragam fitur yang dimilikinya, QRIS memberikan dukungan nyata untuk inklusi ekonomi dan keuangan digital serta memfasilitasi konektivitas pembayaran antar negara. Manfaat ini dirasakan oleh berbagai pihak, terutama pengguna dan pedagang, khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Data per Juni 2023 menunjukkan bahwa QRIS telah diadopsi oleh lebih dari 26,7 juta pedagang, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 91,4% di antaranya adalah UMKM. Pertumbuhan ini juga diikuti oleh jumlah transaksi QRIS yang mencapai 1,03 miliar transaksi sepanjang tahun 2022, dengan pertumbuhan sebesar 86% dibandingkan tahun sebelumnya.

Bank Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai fitur terbaru pada QRIS, termasuk di antaranya adalah QRIS Tarik Tunai, Transfer dan Setor Tunai (TUNTAS) yang akan segera diluncurkan. Selain itu, BI juga akan memperluas kerja sama QRIS dengan negara mitra, termasuk upaya perluasan interkoneksi pembayaran QR Code dengan negara-negara mitra tersebut.

QRIS: Perubahan Revolusioner dalam Pembayaran Digital