Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala infeksi rotavirus seperti yang disebutkan di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Penanganan yang cepat dapat mencegah komplikasi yang mungkin timbul akibat infeksi rotavirus.
Saat ini, belum ada obat khusus yang dapat mengobati rotavirus. Pengobatan yang tersedia hanya bertujuan untuk mengatasi gejala yang muncul. Oleh karena itu, pencegahan infeksi rotavirus melalui vaksinasi sangatlah penting.
Menurut Data Profil Kesehatan Indonesia 2020, diare merupakan penyebab kematian kedua tertinggi setelah pneumonia pada bayi usia 29 hari hingga 11 bulan, yakni sekitar 9,8 persen. Pada balita berusia 12-59 bulan, diare juga menyumbang sekitar 4,5 persen dari total angka kematian.
Selain risiko kematian, diare juga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak karena dapat menyebabkan stunting. Zat gizi yang diperlukan oleh anak-anak dapat hilang akibat diare yang berulang. Untuk mengatasi masalah ini, vaksinasi rotavirus menjadi langkah yang sangat penting.
Menurut Wamenkes Dante Saksono Harbuwono, “1 dari 2 anak yang menderita diare sebenarnya disebabkan oleh infeksi rotavirus yang berasal dari makanan, dan ini dapat dicegah dengan Imunisasi Rotavirus secara gratis.” Vaksin rotavirus diberikan dalam tiga dosis mulai dari usia 2 bulan hingga maksimal 4 bulan, dengan jeda minimal empat minggu antara dosis. Dengan vaksinasi ini, kita dapat membantu melindungi anak-anak dari risiko infeksi rotavirus yang serius.
Mengenal Rotavirus: Gejala, Penularan, dan Pentingnya Vaksinasi
Jadi, mari bersama-sama menjaga kesehatan anak-anak kita dengan memahami rotavirus dan pentingnya vaksinasi sebagai cara yang efektif untuk melindungi mereka dari infeksi ini.