Tito juga memberikan analisisnya mengapa harga beberapa komoditas sempat turun di Kota Tangerang. Menurutnya, kondisi ini disebabkan oleh banyaknya warga yang pergi berlibur selama masa Nataru, sehingga stok barang melimpah tetapi permintaan menurun. Setelah warga kembali dari liburan, permintaan mulai meningkat, dan harga kembali naik ke level normal.
“Secara keseluruhan, harga bahan pangan di Kota Tangerang cenderung stabil. Penurunan harga yang sempat terjadi kemungkinan karena stok melimpah dan pembeli sedang sedikit, tetapi kini harga kembali normal,” tambahnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga merilis laporan pada 1 Januari 2025 bahwa inflasi mengalami kenaikan tipis, terutama di sektor makanan dan minuman. Menurut Tito, hal ini adalah tren yang wajar selama masa libur besar seperti Nataru atau Lebaran, karena permintaan cenderung melonjak.
“Namun, BPS juga mencatat bahwa secara umum harga barang dan jasa relatif stabil. Bahkan, tarif transportasi mengalami penurunan setelah kebijakan Presiden untuk memangkas biaya angkutan udara sebesar 10 persen berhasil diterapkan,” kata Tito.
Ia kembali menjelaskan bahwa kenaikan signifikan terjadi pada beberapa komoditas seperti cabai merah, cabai keriting, cabai rawit, telur ayam ras, bawang merah, daging ayam ras, dan minyak goreng. “Itulah beberapa bahan pangan yang mencatatkan kenaikan harga,” tutup Tito.