Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi melanjutkan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah wilayah di Indonesia memastikan ketersediaan minyak goreng untuk masyarakat. Mendag Lutfi memerintahkan tim Kemendag untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan lapangan selama 24 jam di seluruh provinsi agar masyarakat bisa memperoleh minyak goreng dengan harga terjangkau. Langkah ini diapresiasi DPR dan ekonom.
“Saya telah memerintahkan tim Kemendag untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan lapangan selama 24 jam di seluruh provinsi agar tidak ada lagi kendala dan hambatan distribusi minyak goreng yang ditemui di lapangan, dan pasokan minyak goreng dengan harga terjangkau dapat tersedia untuk masyarakat,” tegas Mendag.
Dalam sidak lanjutan, Mendag Lutfi ditemani jajaran Kemendag, dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, menemukan beberapa kendala distribusi di lapangan yang menyebabkan harga minyak goreng di Kota Pahlawan masih tinggi.
Mendag mengaku terkejut mendengar penjelasan para pedagang. “Kemarin, saya sudah ke Makassar. Di sana barangnya ada dan harganya terjangkau. Mestinya, di Surabaya harganya juga terjangkau. Karena ini hubungan daripada pengolahan dan distribusi minyak goreng,” terang Lutfi di Pasar Tambak Rejo.
Pada kesempatan itu, sejumlah pedagang langsung ia datangi untuk berdiskusi soal perkembangan sejumlah kebutuhan pokok, terutama minyak goreng. Hasilnya, cukup mengagetkan. Harga minyak goreng curah di Surabaya justru lebih mahal daripada di Makassar.
“Saya sudah memerintahkan untuk menyetok truk minyak goreng curah seharga Rp 10.500 per liter untuk pedagang di pasar ini. Supaya harga yang dijual ke masyarakat tidak lebih dari Rp 11.500 per liter,” ungkap Mendag.