Example floating
Example floating
Berita Kediri

Memetri Ritual Bersih Desa Dan Kirab Budaya Di Gelar Warga Desa Sukorejo

×

Memetri Ritual Bersih Desa Dan Kirab Budaya Di Gelar Warga Desa Sukorejo

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

suroan-di-katang

Kediri Memo.co.id

Masyarakat Desa Sukorejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri menggelar acara Memetri Ritual Bersih Dusun Katang Dan Kirab Budaya. Kegiatan tersebut secara rutin digelar setiap tahunnya, sebagai wujud pelestarian seni budaya daerah sebagai sumber kekuatan kearifan budaya lokal.

Acara Memetri Ritual Bersih Dusun Katang dan Kirab Budaya digelar , Kamis (27/10/16) diikuti oleh warga Desa Sukorejo Kabupaten Kediri. Para peserta kirab budaya berasal dari para Pamong Desa, Seniman, Budayawan, masyarakat dan sebagian besar berasal dari para pelajar yang turut berpartisipasi.

Kegiatan Bersih Desa dan Kirab Budaya tersebut Start di jalan Erlangga 4. Kemudian melintas di sepanjang jalan Erlangga menuju pertigaan Lapangan Katang, dan kemudian Finish di Punden Sukodono dan Makam Mbah Maeso.

Kepala Desa Katang Sudarmanto menyatakan, mendukung kegiatan yang melestarikan seni budaya daerah dan juga menjaga kekuatan dari kearifan budaya lokal seperti yang digelar di Desa Sukorejo saat ini.

Dengan adanya Bersih Desa dan Kirab Budaya ini semoga kita semua senantiasa memiliki hati yang bersih, dijauhkan dari malapetaka dan marabahaya. Serta semoga lingkungan di Desa Sukorejo ini selalu dinaungi rasa aman, nyaman dan tentram.” terang Sudarmanto

Dalam sejarahnya yang tertulis dalam PrasastiKemulan, Dusun Katang Desa Sukorejo merupakan sebuah Kedatuan yang merupakan Pusat Pemerintahan Kerajaan Kediri di akhir masa Raja Kertajaya. Sehingga menjadikan Dusun Katang Desa Sukorejo makmur dan sejahtera pada kala itu.

Masih menurut Sudarmanto,menjelaskan, bahwa acara ini adalah hajat masyarakat Desa Sukorejo. Selain itu terdapat 3 poin utama tujuan dari Bersih Desa dan Kirab Budaya ini digelar.

“Yang pertama adalah untuk melestarikan seni budaya daerah sebagai sumber kekuatan kearifan budaya lokal. Yang Kedua adalah menjalin sillaturahmi antara seniman, budayawan, dan aparat pemerintah. Terakhir, untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang asal usul daerahnya yang merupakan kebanggaan dalam pelestarian budaya daerah.” Ujar Sudarmanto.(wing)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.