Jakarta, Memo.co.id
Pimpinan Padepokan Satrio Aji, Anton Hardiyanto alias Aji (34), tersangka pelaku pembunuh dua pemuda Depok dengan menggunakan kopi sianida, menolak tuduhan penyidik telah merencanakan pembunuhan sebelumnya. Melalui kuasa hukumnya,Herman Dionne, SH, motifnya tidak lebih darfi ekonomi.
Anton, mengaku terpaksa melakukan itu (pembunuhan) karena desakan ekonomi. Dia yang hanya bekerja serabutan, tak mampu memenuhi kebutuhan hidup ke empat istri dan sejumlah anaknya yang rata-rata masih duduk di bangku sekolah.
“Iya, dia bilang begitu. Katanya dia punya empat istri dan sejumlah anak. Istrinya ada yang di Lampung, Depok dan di kota lain. Anaknya juga cukup banyak,” kata kuasa hukum Anton, Herman Dionne
Racun sianida yang dicampurkan kopi untuk dua pengikutnya, juga tidak diketahui janis racun tersebut. Menurut pengakuan Aji, tahunya bukan sianida. Tahunya adalah racun ikan saja. Sehingga, aksi yang dilakukakan pemimpin Padepokan Satrio Aji Depok tersebut tidak terisnpirasi dan me niru kasus pembunuhan Mirna dengan kopi sianida.
Untuk diketahui, tersangka nekat menghabisi dua nyawa pengikutnya dengan motif ingin menguasai mobil dan uang para korban. Modusnya, tersangka merayu korban dengan iming-iming emas batangan secara gaib sebanyak satu kilo gram. Namun untuk mendapatkan itu, korban diminta menyerahkan mahar berupa mobil dan sejumlah uang.
Tergiur dengan ucapan tersangka, kedua korban yang hanya sopir taksi online itu pun setuju hingga akhirnya mereka diajak ke sebuah tempat di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok untuk melakukan ritual, Jumat malam, 30 September 2016. Disaat itulah, tersangka menyuguhkan kopi yang telah dicampurkan potasium sianida (racun ikan) hingga akhirnya korban pun meregang nyawa di lokasi kejadian.
Kedua korbannya kemudian dibuang di tempat berbeda. Korban pertama adalah Ahmad Sanusi (20), warga jalan Lubang Buaya, Rt 06/05, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Jasadnya ditemukan dalam kondisi miring di dalam parit, di Jalan Makam Kopo Rt 09/09, Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, Depok Sabtu pagi, 1 Oktober 2016.
Sedangkan korban kedua, diketahui bernama Shendy Eko Budianto (29), beralamat di Jalan Pencil, Rt 02/03 Desa Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, Jawa Tengah. Jasad Shendy di temukan di dalam kali Jalan Pertanian Raya, Rt 05/04, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok, tak jauh dari lokasi ditemukannya jasad Ahmad Sanusi. (nu)