Cilacap, Memo.co.id
Pejabat yang melakukan pencitraan tidak dilarang. Tapi, jika pencitraan itu melanggar aturan, malah menjadi masalah. Foto Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang tidur di dalam kereta ‘Purwojaya’ menjadi viral di sosial media. Neetizen malah menyindir sang Guburnur Ganjar Pranowo, karena memberi contoh yang tidak baik bagi masyarakat.
” Pecitraan lagi pencitraan lagi. Ni orang neko neko aja. Kareta api itu kelasnya bukan ekonomi. Kursinya bisa disandarkan dan nyaman dibuat tidur. Ngapain tiduran di bawah. ” kata neetizen yang mengomentari beredarnya foto GUbernur Jateng Ganjar Pranowo.
Bahkan, beredarnya foto tersebut membuat PT KAI Daop V Purwokerto memberikan klarifikasi. Mereka mempersilakan penumpang tidur di kereta api. ” Tapi, jika tidurnya di lantai kereta tidak diperbolehkan,” ujar Manajer Humas Daop V Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko, dalam keterangan tertulisnya.
Ia menjelaskan ada stiker bertanda larangan bagi penumpang tidur di lantai kereta, karena sudah menjadi aturan perusahaan. Tidur di lantai dianggap dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain. “Ketentuan tersebut berlaku bagi semua penumpang kereta api, tak terkecuali Pak Ganjar,” imbuh dia.
PT KAI Daop V Purwokerto justru khawatir, viral foto Ganjar tertidur di kereta membuat penumpang berpikir diperbolehkan tidur di lantai kereta. “Akan muncul pemikiran tidur di lantai diperbolehkan. Padahal, hal itu tidak diperbolehkan layaknya merokok di gerbong dan bordes,,” beber dia.
Kru yang bertugas saat itu sudah seharusnya mengingatkan Ganjar akan larangan tersebut. Kru kereta api yang tidak melarang penumpang tidur di lantai akan menerima sanksi dari PT KAI. “Kami mengimbau dari kejadian yang ada hendaknya bisa menjadikan pemahaman penumpang kereta api lainya. Hal tersebut memang tidak diperbolehkan,” tegas dia. (nu)
