MEMO, Surabaya : Penemuan kasus penularan tuberkulosis (TBC) dari orang dewasa ke anak semakin meningkat. Di propinsi Jawa Timur, telah ditemukan kasus tuberkulosis pada 79.689 jiwa atau 74 persen dari estimasi kasus 107.547 jiwa.
Dari penemuan kasus Tuberkolosis 79.689 jiwa, sebanyak 8.398 kasus tuberkulosis dialami pada anak usia 0 sampai 14 tahun. drg. MVS. Mahanani, M.Kes, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pada Workshop Persiapan Implementasi Eliminasi Tuberkulosis Anak yang digelar Geliat Airlangga dengan UNICEF Indonesia.
“Jadi, ini sudah mulai peningkatan kasus, terutama dalam hal penemuan kasus. Di antara 79.689 kasus tersebut, ternyata 8.398 itu adalah anak usia 0 sampai 14 tahun. Dan dibandingkan dengan estimasi, ternyata capaian penemuan kasus anak itu, terjadi peningkatan cukup signifikan,” jelas drg. MVS. Mahanani, M.Kes, Jumat (2/6/2023).
“Yakni 105,6%, dan ini langkah yang baik, karena memang kasus TBC anak ini, menunjukkan bahwa masih ada penularan yang terjadi dari orang tua dewasa di wilayah tersebut. Jadi, kalau masih ada TBC anak, berarti ada penularan dari orang dewasa. Sehingga, jadi peluang ini untuk menemukan semakin banyak lagi, kasus dewasa di sekitarnya,” sambungnya.
Seperti dalam rilis resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di akhir tahun 2022, Kasus Tuberculosis (TBC) di Indonesia diduga ada 824 ribu orang. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta 90% dari jumlah itu dapat terdeteksi di tahun 2024.
Indonesia berkomitmen untuk mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030 dengan target insiden rate 65/100.000 penduduk dengan angka kematian 6/100.000 penduduk. (OA)