“Retakan tanah sudah tertutup dan retakan tanah yang terjadi sebenarnya hanya berupa tanah pelapukan. Sehingga tidak perlu dikawatirkan namun apabila terjadi retakan yang lebih luas harus segera dilaporkan,” kara Sumaryono.
Masyarakat juga diminta apabila terjadi retakan sebaiknya ditutup dengan tanah agar tidak menjadi aliran air.
Pada bagian bawah gunung masyarakat juga diminta agar menjaga vegetasi atau tanaman yang berakar kuat yang bisa menahan luncuran batu dari atas gunung jika terjadi hujan atau gempa bumi.
Sumaryono tak menampik jika Gunung Sangbua memang terdapat patahan yang bisa memicu gempa bumi. Selain itu alih fungsi lahan dari hutan menjadi perkebunan juga menjadi penyebab terjadinya retakan tanah serta curah hujan yang tinggi.