“Formulasi penghitungan yang digunakan ialah normal serta sesuai keterjangkauan kemampuan calon penumpang membayar berdasarkan pada jenis layanan maskapai,” tambah Danang.
Lion Air Group sudah menghitung serta memberlakukan harga jual tiket secara bijak, pelaksanaan bersumber pada jenis layanan yang diberikan sebagaimana Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No PM 20 Tahun 2019 tentang Tata Cara serta Formulasi Perhitungan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.
Untuk harga jual tiket pesawat udara kala ini ialah implementasi penggabungan beberapa komponen menjadi kesatuan harga jual tiket pesawat.
Danang menuturkan, Lion Air Group berupaya melakukan layanan terbaik, tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan serta kenyamanan penerbangan, patuh melaksanakan kebijakan regulator serta standar prosedur operasi (SOP) perusahaan dan ketentuan internasional.
Berikut Hitungan Komponen Harga Jual Tiket Pesawat dari Lion Air Group. Komponen harga jual tiket pesawat sekali jalan untuk penerbangan langsung tanpa transit:
1. Tarif angkutan udara (fluktuasi dalam koridor tarif batas atas serta tarif batas bawah).
2. Pajak (government tax) 10 persen dari tarif angkutan udara
3. Iuran wajib asuransi yang disingkat IWJR (Iuran Wajib Jasa Raharja).
4. Passenger Service Charge (PSC) atau airport tax, besarannya berbeda-beda mengikuti bandar udara di tiap-tiap kota. Sebagai informasi, mulai 1 Maret 2018, pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) atau PSC terkini telah termasuk ke dalam komponen harga tiket. Dengan demikian, bila terdapat perubahan pada tarif PSC akan pengaruhi nominal pada harga tiket.
5. Biaya tuslah atau tambahan bila ada (surcharge). (ARM)
