Jakarta, Memo.co.id
Reza Sanjaya, usia 32 tahun, tidak berkutik saat dicokok polisi. Irja, nama samaran lelaki itu diringkus di tempat persembunyiannya, di area PT Sorini Towa Berlian Corporindo, Beji, Pasuruan Jatim. Dia kabur setelah membunuh Muti Ampiah, usia 28 tahun, pekerja seks komersial (PSK ) langganaanya, di kawasan Setiabudi Jakarta. Wanita bertato kupu kupu itu dikencani kemudian dibunuh dan mayatnya dibuang.Seluruh harta milik Muti dikuasai lelaki tersebut.
“Pelaku adalah teman kencannya sendiri dengan motif perampokan disertai pembunuhan. Dia merampok motor korban lalu dijual dan uangnya dipakai buat pulang kampung ke Pasuruan,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto. Tidak hanya sepeda motor Satria FU, bernopol B 3003 CCM atas nama Meidina, Irja juga membawa kabur tas merk Nike yang berisi HP Samsung Galaxy Note 2, kalung, liontin dan dua buah cincin.
Kasus pembunuhan yang direncanakan tersebut bermula saat Reza Sanjaya aliar Irja, kencan dengan Muti Ampiah, PSK yang menjadi langganan pemuda asal Pasuruan tersebut. Hubungan keduanya sudah berlangsung lama, sehingga Irja mengenali Muti lebih dari seorang pekerja seks komersial. Sehabis kencam dan berhubungan badan, keduanya jalan jalan menggunakan sepeda motor milik Muti. Ditengah perjalanan, Muti dihabisi. Mayatnya dibuang dan Irja pulang kampung dengan membawa seluruh harta milik wanita tersebut.
Mayat Muti ditemukan warga di TPU Menteng Pulo.tengah malam. Beberapa warga tidak ada yang berani memegangi mayat wanita tersebut. Pasalnya, mereka sudah mengetahui bahwa wanita yang ditemukan dekat TPU Menteng Pulo itu adalah korban pembunuhan. INi terlihat dari darah yang masih mengucur deras. Ada beberapa bagian tubuh yang terluka akibat tusukan benda tajam. Di sekitar lokasi penemuan mayat, juga ditemukan golok.
Petugas kepolisian yang datang ke lokasi penemuan, mendapati luka tusuk di bagian perut dan lecet di lutut kiri. Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti di sekitar mayat, diantaranya sebilah golok, sarung golok kayu warna coklat, serta kemeja biru garis-garis diduga milik pelaku yang sengaja dibuang untuk menghilangkan jejak.
Kapolsektro Setiabudi, AKBP Murwoto menerangkan, penemuan mayat ini diketahui pertama kali pada tengah malam, sekitar pukul 00.05.
Mayat ditemukan pertama kali oleh dua pemuda setempat, yakni Fachri Ali dan Dodi Fahreza, yang berprofesi sebagai juru parkir. Muti memiliki ciri-ciri berkulit kuning langsat, rambut hitam panjang, dan memiliki tato bergambar kupu-kupu di lengan sebelah kiri. Saat ditemukan, Muti mengenakan kemeja merah-hitam, celana jins hitam bermotif robek, dan memakai sepatu hak tinggi warna merah.(nu)