MEMO – Laksa Gang Aut dikenal sebagai salah satu kuliner legendaris di Bogor yang tetap mempertahankan cita rasa khasnya sejak pertama kali berdiri. Warung laksa ini telah beroperasi sejak tahun 1990-an dan kini telah dikelola oleh generasi ketiga dari sang pendiri.
Pemilik usaha saat ini, Siti Romawati, menegaskan bahwa meskipun sudah berpuluh-puluh tahun berdiri, resep dan cita rasa laksa tetap dipertahankan seperti aslinya.
“Laksa kami dibuat dari perpaduan santan dan kelapa yang gurih, ditambah oncom merah sebagai ciri khas utama,” ungkap Siti dalam wawancara dengan RRI, Sabtu (8/2/2025).
Laksa khas Bogor ini memiliki kuah santan yang kaya rasa, dengan tambahan oncom merah yang memperkuat cita rasa gurih dan sedikit pedas. Keunikan ini menjadikannya berbeda dari laksa daerah lain, yang umumnya hanya menggunakan santan sebagai bahan utama kuahnya.
Warung Laksa Gang Aut buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 15.00 WIB. Namun, karena tingginya minat pengunjung, terutama saat akhir pekan, laksa ini sering kali habis lebih cepat, bahkan pada hari Minggu, pembeli harus datang sebelum pukul 12 siang agar tidak kehabisan.
Meskipun harga bahan pokok sering mengalami kenaikan, Laksa Gang Aut tetap mempertahankan kualitas dan takaran bumbu seperti resep aslinya.
“Bumbu tetap kami jaga seperti dulu, tidak dikurangi sedikit pun meskipun harga bahan naik,” tambah Siti.
Saat ini, Laksa Gang Aut belum tersedia di layanan pesan antar online, sehingga pecinta kuliner yang ingin mencicipinya harus datang langsung ke lokasi.
Namun, Siti percaya bahwa popularitasnya sudah cukup dikenal oleh masyarakat setempat. “Kalau mau ke sini, tinggal tanya warga sekitar, insyaallah semua tahu di mana tempatnya,” ujarnya sambil tersenyum.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Bogor, mencicipi Laksa Gang Aut adalah pengalaman kuliner yang tak boleh dilewatkan. Dengan cita rasa autentik, bahan berkualitas, dan resep turun-temurun, laksa ini tetap menjadi salah satu makanan khas yang terus bertahan di hati para pecinta kuliner Nusantara.
