Topik utama yang sedang mendominasi perbincangan di Indonesia saat ini adalah politik, dan perkiraan menyebutkan bahwa hal ini akan terus menjadi perhatian utama hingga tahun depan. Situasi politik yang tengah berlangsung memberikan sentimen tambahan yang memiliki potensi untuk mengganggu stabilitas harga-harga di Indonesia.

Meskipun ada beberapa faktor pemicu yang dapat berkontribusi, salah satunya adalah potensi inflasi global yang tengah meningkat, bersamaan dengan ancaman inflasi dari segi impor. Seorang ekonom senior dari Institut for Development of Economics and Finance (INDEF), Muhammad Nawir Messi, telah memberikan analisis yang menyebutkan bahwa stabilitas harga di Indonesia selama tahun politik ini merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan secara serius.

Pada periode ini, ketidakpastian dalam politik bisa berdampak signifikan pada stabilitas harga-harga, meskipun situasinya mungkin berubah-ubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, sangat penting untuk terus memantau indikator-indikator ekonomi serta langkah-langkah kebijakan pemerintah yang bisa memengaruhi tingkat inflasi dan stabilitas harga di dalam negeri.

Inflasi dan Kebijakan Pemerintah: Kunci Stabilitas Harga dalam Tahun Politik

Muhammad Nawir Messi menjelaskan, “Keputusan pemerintah terkait dengan harga-harga komoditas, terutama Bahan Bakar Minyak (BBM), serta tindakan-tindakan yang diambil untuk menjaga stabilitas harga-harga merupakan faktor kunci yang berpengaruh pada situasi ini selama tahun politik.” Pernyataan ini disampaikan Nawir dalam sebuah wawancara yang dilansir dari kanal YouTube INDEF pada tanggal 19 Oktober 2023.

Ia juga menambahkan, “Meskipun pengaruh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai menunjukkan penurunan yang signifikan, namun inflasi tahun ini masih diperkirakan akan tetap menurun.” Namun, tantangan utama yang dihadapi dalam hal inflasi adalah bahwa diperkirakan tingkat inflasi masih akan bergerak lebih tinggi dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.