Produksi Minyak Indonesia Tertinggal dari Target: Strategi Pemerintah untuk Meningkatkan Produksi.
Menggali Strategi Percepatan Produksi Migas untuk Mencapai Target Nasional
Produksi minyak di dalam negeri hingga saat ini terus menunjukkan penurunan yang signifikan dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Irwandy Arif, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, mengungkapkan bahwa pada bulan Agustus 2023, produksi minyak yang terangkut hanya mencapai 597.000 barel per hari (bph), berada di bawah target pemerintah hingga akhir tahun yang seharusnya 660.000 bph.
Namun, Irwandy Arif masih berharap agar produksi minyak ini dapat ditingkatkan sehingga setidaknya mencapai lebih dari 600.000 barel per hari menjelang akhir tahun ini.
Irwandy menyampaikan, “Lifting minyak pada bulan Agustus 2023 mencapai 597.000 bopd, dan kami berharap dapat mencapai lebih dari 600.000 bopd menjelang akhir 2023,” pada saat Indonesia Mineral and Energy Conference di Jakarta.
Sementara itu, Irwandy juga menegaskan bahwa pada tahun 2024 mendatang, Indonesia berharap dapat meningkatkan produksi minyak hingga mencapai 625.000 bph.
Dalam rangka meningkatkan produksi minyak di dalam negeri, Irwandy menjelaskan bahwa pemerintah berencana untuk menerapkan beberapa strategi, termasuk optimalisasi lapangan yang sudah ada, transformasi produksi cadangan migas, mendorong penggunaan Enhanced Oil Recovery (EOR), dan melakukan eksplorasi secara intensif untuk menemukan cadangan minyak yang lebih besar.
“Untuk mencapai target produksi migas tersebut, kami akan menerapkan beberapa strategi seperti optimalisasi lapangan yang sudah ada, transformasi sumber daya menjadi produksi, EOR, dan melakukan eksplorasi secara intensif untuk menemukan cadangan besar,” tambahnya.
Perjuangan Pemerintah Indonesia Meningkatkan Produksi Minyak: Tantangan dan Solusi
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM per 17 Desember 2023, produksi minyak di dalam negeri terus mengalami penurunan, saat ini hanya mencapai 593.442 bph. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan data sebelumnya pada Agustus 2023 yang mencapai 597.000 bph.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif telah memproyeksikan bahwa target produksi minyak untuk tahun ini tidak akan tercapai. Namun, dia optimistis bahwa target produksi gas di dalam negeri masih bisa terwujud.