“Tentunya yang terpenting adalah pascaeksploitasi, koperasi ini melakukan pendampingan sebagai bentuk jasa pemulihan lahan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum Komandan Aditya Darmawan mengatakan, peta jalan koperasi yang dipimpinnya akan berupaya untuk berkontribusi dalam pembangunan pengolahan mineral. Rencananya, koperasi ini akan memfasilitasi pengolahan mineral skala kecil dan menengah, membangun fasilitas pengelolaan sampah berbasis nanoteknologi, serta membangun sebanyak 34 fasilitas pusat permesinan.
Agar kerja koperasi lebih efektif, pihaknya menempatkan koordinator di setiap wilayah. Saat ini, sudah ada tujuh koordinator wilayah yang berada di setiap provinsi. Ke depan, akan dibentuk koordinator wilayah lainnya sehingga terisi di seluruh 34 provinsi di Indonesia.
Aditya menambahkan, pihaknya akan membangun platform digital sehingga jutaan penambang rakyat mempunyai kompetensi dalam pengelolaan mineral hingga turunannya untuk kesejahteraan Indonesia.
“Inovasi teknologi akan mengubah stigma usang tersebut. Koperasi adalah model perusahaan, maka cara pikir mengolah bisnisnya harus berpedoman kepada kepentingan bersama termasuk dalam pengembangannya,” pungkasnya.