”Kiai masih punya utang,” lanjut Kiai Bisri.
Mendengar perkataan Kiai Bisri, sontak Mbah Wahab tersadar dari kondisi kritisnya dan menjawab: ”Utang apa?,” sergahnya.
”Engkau masih belum LPJ,” jawab Kiai Bisri.
Kala itu, Muktamar NU di Surabaya kira-kira kurang tiga bulanan lagi. Di forum permusyawaratan tertinggi NU tersebut akan dibacakan LPJ para pengurus, baik tanfidziyah maupun syuriyah yang saat itu Mbah Wahab sebagai Rais Aam.