MEMO – Kabar gembira menyelimuti warga kurang mampu di Kabupaten Kepulauan Aru, khususnya di kota Dobo. Impian memiliki rumah layak huni kini menjadi kenyataan. Sebanyak 47 unit rumah telah rampung dibangun dan siap dihuni oleh para penerima manfaat di tahun 2024 ini.
Awalnya, rencana pembangunan rumah ini menyasar Kecamatan Aru Selatan. Akan tetapi, pertimbangan biaya mobilisasi yang sangat besar membuat pemerintah daerah memfokuskan pembangunan di kota Dobo.
Mulis Hamu, Kepala Dinas Perumahan Kepulauan Aru, menjelaskan bahwa program ini didanai oleh dana insentif fiskal. Setiap unit rumah menghabiskan anggaran 135 juta rupiah. Meskipun lokasi pembangunan dialihkan, pemerintah memastikan bahwa bantuan ini tetap tepat sasaran, diberikan kepada warga yang benar-benar membutuhkan dan memenuhi kriteria.
“Di tahun 2024, kami berhasil membangun 47 unit rumah. Dana insentif fiskal ini kami alokasikan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, dan semuanya terpusat di kota Dobo,” ungkap Hamu. “Kami sempat berencana membangun di Aru Selatan, tetapi biaya mobilisasi menjadi kendala utama.”
Pembangunan rumah telah mencakup pemasangan atap dan plafon. Untuk instalasi listrik, pemerintah menyerahkan tanggung jawab kepada penerima manfaat. Penyerahan kunci rumah secara simbolis dilakukan saat perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Kepulauan Aru 2024.
Kriteria penerima bantuan sangat ketat. Prioritas diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah, yang memiliki rumah dengan kondisi tidak layak huni, baik secara struktur maupun fisik. “Kami melihat langsung kondisi rumah warga. Jika memang tidak layak huni, dan warga memiliki keterbatasan ekonomi, mereka menjadi prioritas,” jelas Hamu.
Hamu berharap, para penerima bantuan dapat menjaga dan merawat rumah baru mereka dengan baik. Ia juga menegaskan bahwa rumah bantuan ini tidak boleh diperjualbelikan.