KIAI Abbas bin Abdul Jamil adalah salah satu ulama besar dari Pesantren Buntet, Cirebon , Jawa Barat. Selain itu, dia juga merupakan pejuang dan panglima perang dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Diketahui para pejuang kemerdekaan kala itu hanya menggunakan bambu runcing dalam menghadapi penjajah yang dilengkapi senjata senapan dan meriam, namun tidak dengan Kiai Abbas, dengan karomah dan kesaktian yang dimilikinya dia hanya menggunakan bakiak, surban dan tasbih untuk memukul mundur dan menghancurkan tentara sekutu.
Bakiak, atau sandal yang terbuat dari kayu itu, mungkin terkesan kuno dan ketinggalan jaman. Bakiak lebih banyak dipakai untuk alas kaki di kamar mandi, atau digunakan untuk bersantai di sekitar rumah. Namun Kiai Abbas Abdul Jamil, malah menggunakan bakiak dalam peristiwa-peristiwa penting, seperti saat memimpin pertempuran 10 November 1945.
Bung Tomo yang beberapa kali meminta kepada Kiai Hasyim Asy’ari untuk memulai peperangan, selalu ditolak oleh Kiai Hasyim, dengan alasan, menunggu Singa dari Jawa Barat. Ternyata Sang Singa yang dimaksud tidak lain adalah Kiai Abbas.