Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sangat tidak kompetitif dalam bursa calon presiden 2024. Hal itu mengemuka setelah survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Direktur Riset SMRC Deni Irvani, dalam siaran persnya, di Jakarta, Minggu, mengatakan sebagai pimpinan dua partai terbesar (PDIP dan Golkar), Puan Maharani dan Airlangga Hartarto memiliki peluang paling besar untuk dicalonkan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024.
“Namun, dukungan pada keduanya sangat tidak kompetitif dibanding tokoh partai lain, terutama Prabowo Subianto,” kata Deni dalam survei SMRC yang bertajuk “Kecenderungan Elektabilitas Calon Presiden”.
Survei SMRC ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum. Yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1053 atau 86 persen.
Terancam Tak Ikut Pemilu 2024, KPU RI Minta Pemda DIY Identifikasi Pelajar dan Mahasiswa
Ganjar Pranowo: Dihindari Partai, Disayang Publik dan Lembaga Survei
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Deni Irvani menyebutkan, dalam pertanyaan semi terbuka dengan daftar 43 nama, Puan hanya mendapatkan dukungan 1 persen dan Airlangga 0,5 persen. Sementara tokoh partai besar lain seperti Prabowo mendapatkan 16,7 persen.
“Dukungan pada dua pimpinan partai terbesar ini tidak mengalami kemajuan dalam satu setengah tahun terakhir,” tuturnya.