Kepadatan lalu lintas terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu (20/1) siang setelah acara Harlah Muslimat NU di Stadion GBK berakhir. Antrean bus terlihat di ruas Jalan Sudirman, baik dari arah Semanggi maupun arah Senayan, menyebabkan kesulitan pergerakan kendaraan di daerah tersebut.
Para pengendara mobil pribadi juga terjebak dalam kepadatan, dengan beberapa bus dan mobil pribadi memasuki jalur khusus bus Trans Jakarta. Hal ini berdampak pada perjalanan TransJakarta, khususnya dari Senayan menuju Halte GBK, yang memakan waktu 20 menit lebih lama akibat kondisi lalu lintas yang padat.
Selain kendaraan bermotor, Jalan Sudirman juga dipadati oleh massa yang menghadiri Harlah Muslimat NU. Beberapa orang terlihat menyeberang jalan, sementara yang lain memilih menaiki bus yang berada di tengah-tengah ruas jalan.
Dampak Bus dan Kendaraan Pribadi Masuk Jalur Khusus TransJakarta
Dari arah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) GBK, terlihat antrean mobil dari ujung ke ujung di kedua arah. Untuk mengatasi situasi tersebut, sejumlah personel Banser turun ke jalan untuk membantu mengatur lalu lintas.
Setelah Harlah Muslimat NU berakhir sekitar pukul 08.00 WIB, massa yang hadir berbondong-bondong keluar dari GBK. Mereka menunggu jemputan bus untuk membawa mereka kembali ke wilayah masing-masing, terlihat di pinggir jalan di dalam kawasan GBK hingga area Jalan Gerbang Pemuda, Senayan. Banyak bus juga diparkir di sepanjang Jalan Gerbang Pemuda.
Acara Harlah ke-78 Muslimat NU dimulai sejak dini hari Sabtu. Mereka mengisi acara dengan membaca Al-Qur’an, zikir, doa, selawat, serta salat tahajud dan Subuh berjemaah. Panitia menyebutkan bahwa sekitar 150 ribu jemaah hadir dalam Harlah ke-78 Muslimat NU, dengan 1.878 personel gabungan yang dikerahkan untuk menjaga keamanan selama peringatan tersebut.
Kepadatan Lalu Lintas Pasca Harlah Muslimat NU di Jalan Sudirman: TransJakarta Terdampak
Dengan selesainya Harlah Muslimat NU sekitar pukul 08.00 WIB, para jemaah memadati Jalan Sudirman, menunggu bus pengantar di sepanjang kawasan GBK hingga Jalan Gerbang Pemuda, Senayan.
Situasi ini memerlukan bantuan personel Banser untuk mengatur lalu lintas. Meski acara berlangsung lancar dengan kehadiran sekitar 150 ribu jemaah, jumlah besar personel gabungan (1.878) terpaksa dikerahkan untuk menjaga keamanan.
Keseluruhan, Harlah Muslimat NU meninggalkan dampak signifikan tidak hanya dalam spiritualitas, tetapi juga dalam mobilitas kota Jakarta.