Langkah serupa juga dilakukan oleh Menteri keuangan Sri Mulyani, bahkan dia menghentikan penerimaan CPNS di Kemenkeu untuk 5 tahun kedepan yaitu hingga tahun 2024.
Kebijakan tersebut telah tertuang dalam PMK No 77 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian keuangan 2020-2024. Pada huruf B angka 2 dalam Peraturan Menteri Keuangan yang telah ditandatangani oleh Sri Mulyani pada tanggal 29 Juni 2020 tersebut berbunyi bahwa moratorium atau penghentian sementara penerimaan CPNS umum, maupun lulusan STAN dilakukan selama 5 tahun terhitung dari tahun 2020-2024.
Sementara itu, disatu sisi banyak sekali orang yang membutuhkan pekerjaan bahkan banyak juga yang terpaksa kehilangan pekerjaan akibat pandemi virus corona ini. Tertulis dampak pandemi ini telah membuat sekitar 5,2 juta orang terpaksa kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran, sedangkan kebutuhan ekonomi semakin meningkat.
Sebelum memutuskan untuk menyetop rekrutmen CPNS, sebenarnya Kemenkeu telah lebih dulu mengeluarkan prediksi mengenai pertumbuhan ekonomi hanya akan berkisar antara minus 0,4 hingga 1 persen. Keadaan itu akan menyebabkan angka kemiskinan dan pengangguran meningkat.
Suminto selaku Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional memprediksikan angka pengangguran akan meningkat di sekitar 4,03 juta orang hingga 5,2 juta orang pada tahun 2020 ini. Angka tersebut juga akan berbanding lurus dengan naiknya angka kemiskinan.
“Kemiskinan bisa jadi juga akan bertambah sekitar 3,02 juta hingga 5,71 juta orang,” ujar Suminto dalam webinar Infobank, Selasa (23/6).
Saat itu, Suminto menyatakan bahwa pemerintah akan merancang berbagai kebijakan dan stimulus untuk menahan kenaikan angka kemiskinan dan pengangguran. Namun, yang terjadi hari ini justru pemerintah malah menutup penerimaan CPNS yang biasanya cukup signifikan menyerap tenaga kerja. (ARM)
