Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) memfasilitasi ekspor perdana pelaku usaha, kecil dan menengah (UKM) binaan program Ekspor Center Surabaya untuk produk lantai kayu ke India sebesar USD 27 ribu. Ekspor ini merupakan bagian dari kontrak ekspor ke India senilai USD 350 ribu.
Sesditjen PEN Ganef Judawati pun mengapresiasi para perusahaan yang secara aktif mencari peluang pasar dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi kaum milenial untuk menembus pasar ekspor. Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada Tim Export Center Surabaya yang aktif melakukan pendampingan kepada PT Vesta Legno Internasional sehingga mampu melaksanakan ekspor secara mandiri.
“Geliat ekspor UKM Jawa Timur terus menunjukan fase yang menggembirakan dan membawa harapan untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional. Momentum ini harus dijaga terus agar ekspor Indonesia semakin meningkat,” ungkap dia dalam keterangannya, Rabu (2/3).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada 2021, ekspor Indonesia untuk produk lantai kayu (HS 441871-79) sebesar USD 117,86 juta, meningkat 39,09 persen dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 84,74 juta.
“Selama lima tahun terakhir, tren ekspor Indonesia ke dunia untuk produk ini menunjukkan penurunan rata-rata 4,29 persen setiap tahunnya,” ujar dia.
India sendiri pada 2021 menempati posisi ke-18 sebagai tujuan ekspor produk lantai kayu Indonesia dengan pangsa sebesar 0,33 persen. Sementara pangsa ekspor Indonesia untuk produk initerbesar ke Amerika Serikat dengan pangsa 51,08 persen, Jepang (10,27 persen), Kanada (6,85 persen), Australia (4,88 persen), dan Prancis (4,79 persen).
Sebagai informasi, Export Center Surabaya merupakan program pendampingan pelaku usaha, khususnya UKM berorientasi ekspor untuk wilayah Jawa Timur yang diresmikan pada 2021. Melalui program ini, pelaku usaha dapat memperoleh layanan konsultasi satu pintu terkait peluang ekspor, pemanfaatan perjanjian kerjasama perdagangan, pendampingan standardisasi produk, promosi, prosedur ekspor, maupun permasalahan yang dihadapi pelaku usaha melalui koordinasi dengan para pemangku kepentingan.