Pengusaha kecil dibidang usaha konveksi di Dusun Sukorejo Desa Kemaduh Kecamatan Baron semakin terpuruk. Serapan produk semakin merosot, Sementara perhatian pemerintah setempat sangat minim. Sehingga dalam waktu tidak panjang dimungkinkan banyak pengusaha kecil akan gulung tikar. Dampaknya angka pengagguran semakin bertambah. MULYADI
NGANJUK , MEMO.CO.ID –
Kelompok pelaku Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) di Kabupaten Nganjuk terhitung sejak semester kedua tahun ini rata rata mengalami penurunan serapan produk pada titik paling rawan.Kalau sampai akhir tahun ini tidak ada perubahan yang signifikan maka akibat terburuk bisa terancam gulung tikar.
Seperti yang dialami oleh kelompok usaha konveksi ( garmen ) berskala kecil disejumlah tempat di Kabupaten Nganjuk hingga saat ini layaknya mati suri. Itu artinya mereka para pelaku usaha sudah tidak mampu lagi untuk mengembangkan usahanya seperti yang diharapkan. ” Tidak ada pilihan lain kecuali hanya bertahan hidup,” terang Amanu salah satu pemilik usaha konveksi asal Dusun Sukorejo Desa Kemaduh Kecamatan Baron.
Ditanya faktor penyebab utama lesunya usaha konveksi dikatakan bapak beranak dua ini karena minimnya perhatian dari pemerintah setempat dalam rangka memberikan pembinaan dan pemberian pinjaman modal serta bantuan alat konveksi kepada pemilik usaha. Diakui oleh Amanu , selama dia menggeluti usahanya sejak tahun 2002 itu belum pernah sekalipun mendapatkan pembinaan dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi setempat. Lebih lebih menerima bantuan berupa alat konveksi sampai sekarang tidak pernah ada.Termasuk pemberian modal pinjaman dari program UKM secara berkelanjutan tidak pernah terwujud.