Persaingan Pemilihan Presiden tahun 2024 semakin terasa ketat, meskipun masih jauh dari tanggal pemilihan. Terdapat tiga nama besar yang tengah menjadi perhatian publik sebagai calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Namun, dalam persaingan ini, tidak bisa dipandang sebelah mata posisi calon wakil presiden atau cawapres.
Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres, sedang mematangkan figur pendamping Anies. Tidak tanggung-tanggung, ada lima kandidat cawapres yang tengah dipertimbangkan.
Lantas, mampukah cawapres yang dipilih Anies Baswedan nanti bisa menggenjot elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang saat ini masih bertengger di posisi ketiga? Hanta Yudha, Direktur Eksekutif Volt Tracking, memberikan analisa.
Hanta Yudha mengungkapkan bahwa seluruh lembaga survei menyimpulkan hanya ada tiga potensi capres potensial kuat, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Namun, ia menekankan bahwa masih ada waktu 9-10 bulan ke depan untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenang.
Menurut Hanta Yudha, dinamika elektoral di antara ketiga nama tersebut sangat kompetitif dan jaraknya sangat dekat. Bahkan, pernah saling saling posisinya.
Sebagai contoh, Anies Baswedan pernah menyalip posisi Prabowo Subianto, posisi Prabowo pernah menjadi posisi Ganjar Pranowo, dan seterusnya. Artinya, dinamika elektoralnya cukup kencang dan selisihnya juga tidak begitu jauh.
Karena kompetitif dan jaraknya sangat tipis, maka posisi cawapres sangat menentukan dan sangat penting. Cawapres harus tepat dan bisa menjadi bagian dari kemenangan karena ia bisa kontributif, tetapi juga bisa menggerus elektabilitas calon presiden.
Oleh karena itu, tingkat kerumitan tertinggi dalam koalisi adalah menentukan cawapres.
Hanta Yudha menambahkan bahwa Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto ketiga-tiganya punya apa stabilitas dalam konteks elektabilitas. Namun, ia menegaskan bahwa elektabilitas cawapres juga penting untuk meningkatkan elektabilitas capres.
Apakah faktor mengenai lobby politik yang cukup gencar dilakukan oleh kandidat lain juga menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada dinamika elektoral tersebut? Hanta Yudha menjawab bahwa setiap ada momentum politik,