Example floating
Example floating
Teknologi Digital

Kecerdasan Buatan Mengancam Peradaban Manusia? Temukan Jawabannya di Sini!

×

Kecerdasan Buatan Mengancam Peradaban Manusia? Temukan Jawabannya di Sini!

Sebarkan artikel ini
Kecerdasan Buatan Mengancam Peradaban Manusia? Temukan Jawabannya di Sini!
Kecerdasan Buatan Mengancam Peradaban Manusia? Temukan Jawabannya di Sini!
Example 468x60

MEMO

Kecerdasan buatan (AI) menjadi topik yang semakin mendalam dalam pembicaraan, terutama seiring dengan kemunculan ChatGPT oleh OpenAI. Pencipta ChatGPT, secara tegas mengungkapkan potensi revolusioner teknologi ini, tetapi juga mengkhawatirkan dampaknya yang mungkin menghancurkan peradaban manusia.

Bagaimana AI telah merambah berbagai industri dan menghadirkan tantangan besar bagi masa depan? Mari kita telaah lebih lanjut.

Potensi dan Risiko Kecerdasan Buatan: Peran OpenAI dalam Perubahan Dunia

Pencipta ChatGPT secara terus terang mengungkapkan bahwa teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menjadi dasar produk perusahaannya memiliki potensi untuk mengubah fundamental peradaban manusia.

Pada bulan Mei yang lalu, CEO OpenAI (perusahaan yang mengelola ChatGPT), yaitu Sam Altman, mengajukan permohonan penting kepada anggota parlemen dalam subkomite Senat di Washington, DC.

Permintaan ini dilakukan dengan tujuan agar pihak berwenang segera menetapkan peraturan yang cerdas dan dapat mengambil manfaat dari potensi besar yang dimiliki oleh kecerdasan buatan (AI), sambil juga mengurangi risiko AI menggantikan peran manusia.

Menurut Altman, saat ini adalah momen yang sangat menentukan dalam hidupnya dan bagi masa depan AI itu sendiri.

Dengan diluncurkannya ChatGPT oleh OpenAI pada akhir tahun lalu, Altman memperkenalkan alat baru yang mampu menghasilkan gambar dan teks sebagai tanggapan terhadap permintaan pengguna. Alat ini dikenal sebagai AI generatif.

Tidak butuh waktu lama setelah perilisannya, ChatGPT menjadi viral dan menjadi topik pembicaraan yang hangat. Para CEO menggunakan alat ini untuk menyusun email, orang-orang bahkan dapat membuat situs web tanpa memiliki pengalaman sebelumnya dalam pemrograman, bahkan ada yang berhasil lulus ujian di sekolah hukum dan bisnis berkat bantuan AI ini.

Hal ini memiliki potensi untuk mengubah hampir semua industri, termasuk pendidikan, sektor keuangan, pertanian, dan layanan kesehatan, mulai dari operasi hingga penelitian pengembangan vaksin dan obat-obatan.

Menggugah Kesadaran: CEO OpenAI Mendorong Aksi Bersama Melawan Ancaman AI

Namun, alat-alat semacam ini juga telah menimbulkan kekhawatiran tentang berbagai hal, mulai dari kecurangan dalam dunia pendidikan hingga menggantikan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia. Altman menganggap ini sebagai ancaman nyata terhadap eksistensi manusia.

Lonjakan penggunaan AI, sebagai contoh, telah memicu peringatan ekonom tentang kemungkinan adanya pergeseran di pasar tenaga kerja. Hingga 300 juta pekerjaan penuh waktu di seluruh dunia dapat diotomatisasi melalui AI generatif.

Laporan dari Forum Ekonomi Dunia bahkan menyebutkan bahwa sekitar 14 juta posisi pekerjaan bisa lenyap dalam lima tahun mendatang.

Ketika memberikan kesaksiannya di depan Kongres, Altman menyatakan bahwa potensi penggunaan AI untuk memanipulasi pemilih dan menyebarkan disinformasi adalah salah satu hal yang paling mendesak perhatiannya.

Dua minggu setelah pertemuan tersebut, Altman bergabung bersama ratusan ilmuwan, peneliti, dan pemimpin bisnis dalam bidang AI untuk menandatangani surat yang menekankan pentingnya “mengurangi risiko kepunahan yang mungkin disebabkan oleh AI, selain juga mengatasi risiko sosial seperti pandemi dan perang nuklir.”

Peringatan ini menjadi berita yang disorot secara luas di berbagai media, dan beberapa orang bahkan berpendapat bahwa peringatan tersebut menunjukkan perlunya mempertimbangkan skenario apokaliptik dengan lebih serius.

Dampak Kecerdasan Buatan: Antara Kemajuan dan Ancaman Bagi Umat Manusia

Namun, seiring dengan pertumbuhan teknologi, Altman dan banyak ilmuwan dan pemimpin bisnis AI lainnya berusaha untuk memitigasi risiko yang ada. Mereka menekankan pentingnya mengatasi risiko kepunahan akibat AI dan menandatangani surat yang menggarisbawahi urgensi tindakan global.

Dengan demikian, pengembangan AI tidak hanya menawarkan potensi perkembangan, tetapi juga harus diiringi oleh pertimbangan yang mendalam dan bijaksana tentang dampaknya bagi manusia. Keberlanjutan peradaban manusia dan masa depan teknologi AI harus seimbang.

 

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.