Sebelumnya, kebakaran di TPA Putri Cempo Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, telah terjadi sejak akhir pekan sebelumnya. Pada hari ketiga kebakaran, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah meluncurkan satu helikopter Super Puma untuk melakukan operasi pengeboman air.
Operasi pengeboman air dimulai sekitar pukul 12.30 WIB. Helikopter berwarna oranye tersebut mengambil air dari Sungai Bengawan Solo yang terletak tidak jauh dari TPA Putri Cempo Mojosongo.
Kebakaran di TPA Putri Cempo Solo: Dampak dan Upaya Penanggulangan
Dalam menghadapi kebakaran di TPA Putri Cempo, Solo, respons cepat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPBD Kota Surakarta sangat penting. Operasi pengeboman air dengan menggunakan helikopter Super Puma menjadi salah satu upaya untuk meredam laju kebakaran.
Namun, dampak kesehatan pada warga sekitar tidak bisa diabaikan, dengan masalah sesak napas dan iritasi mata yang dialami oleh banyak orang. Dengan jarak yang relatif dekat antara TPA dan pemukiman warga, peran BNPB dan pihak berwenang lainnya dalam mengelola TPA menjadi krusial untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Selain itu, perlu perhatian lebih lanjut terkait kualitas udara dan dampak jangka panjang bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Upaya kolaboratif yang lebih besar dalam manajemen TPA dan pencegahan bencana perlu terus ditingkatkan untuk melindungi warga dan lingkungan.