Seiring dengan bertambahnya pesanan, Aries pun mulai merekrut tenaga kerja. Awalnya, ia bekerja sendirian, namun sekarang ia memiliki sepuluh tenaga kerja yang membantu dalam proses produksi.
Aries mengungkapkan bahwa ia tidak hanya membuat ukiran piala kayu, tetapi juga berbagai jenis kerajinan lainnya. Mulai dari meja, kursi, cinderamata, lampu hias, dan berbagai barang kerajinan kayu lainnya. Setiap bulannya, ribuan produk berhasil ia hasilkan dengan harga yang bervariasi.
“Harganya tergantung pada ukuran dan tingkat kerumitan. Sebagai contoh, gantungan kunci souvenir dijual seharga Rp 10 ribu, sedangkan relief pahatan candi bisa mencapai Rp 150 juta,” jelas Aries.
Industri ukiran kayu bekas yang ia geluti tidak hanya mencapai pasar lokal, tetapi juga telah merambah pasar internasional. Produk-produknya telah diminati di Taiwan, Singapura, Brunei Darussalam, Australia, Amerika, dan bahkan Eropa.
Meski telah meraih kesuksesan, Aries juga pernah mengalami kejadian pahit dalam bisnisnya. Suatu ketika, ada pemesan yang memesan seribu piala untuk sebuah acara di Singapura. Namun, setelah piala-piala tersebut selesai dibuat, pemesan tidak mengambilnya.
“Ternyata uangnya dibawa kabur oleh pihak penyelenggara acara. Saya mengalami kerugian puluhan juta,” ucapnya dengan nada sedih.
Namun, dari kejadian tersebut, Aries mengambil hikmah dan menjadikannya sebagai pelajaran berharga agar tidak mengulang kesalahan di masa depan.
Dengan dedikasinya dan semangat pantang menyerah, Aries Sugeng Didiyanto telah membuktikan bahwa limbah kayu bekas dapat diubah menjadi karya seni bernilai tinggi. Ia terus berinovasi dan menghasilkan kerajinan kayu ukir yang mendapatkan apresiasi tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri.
Dalam perjalanan bisnisnya, Aries berhasil menciptakan lapangan kerja bagi orang-orang di sekitarnya, memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan mengurangi limbah kayu, serta melestarikan seni ukir tradisional.
Kisah inspiratif Aries Sugeng Didiyanto adalah bukti nyata bahwa dengan kegigihan, kreativitas, dan pemanfaatan bahan daur ulang, kita dapat menciptakan nilai dari sesuatu yang sebelumnya dianggap sebagai limbah.
Kisah inspiratif Aries Sugeng Didiyanto mengajarkan kita tentang pentingnya kreativitas, kegigihan, dan pemanfaatan bahan daur ulang untuk menciptakan nilai dari sesuatu yang sebelumnya dianggap sebagai limbah.